Sumber :
- breaking news-tvOne
VIVA.co.id
- Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Sodiq Mudjahid, meminta pemerintah Indonesia menegur pemerintah Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji tahun ini yang diwarnai banyak musibah.
"Haji adalah extra ordinary event [peristiwa luar biasa] karena pergerakan tiga juta manusia dalam beberapa acara penting. Di sini perlu perencanaan dan pengorganisasian yang sangat ekstra luar biasa," kata Sodiq kepada
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Haji adalah extra ordinary event [peristiwa luar biasa] karena pergerakan tiga juta manusia dalam beberapa acara penting. Di sini perlu perencanaan dan pengorganisasian yang sangat ekstra luar biasa," kata Sodiq kepada
VIVA.co.id
, Jumat 25 September 2015.
Politikus partai Gerindra ini melihat ada ketidakberesan dengan pelaksanaan haji tahun ini termasuk yang menyebabkan terulangnya kembali tragedi Mina pada tahun 90-an.
"Evaluasi dan pemantapan manasik haji kepada seluruh jamaah haji di dunia, terutama negara negara terbelakang," kata dia.
Jemaah dari negara terbelakang yang dimaksud berasal negara-negara kecil di wilayah Afrika. Di mana banyak masalah disebabkan ketidaksiapan para jemaah melakukan ibadah haji yang memaksakan pola hidup di wilayahnya di bawa ke Arab Saudi.
Selain itu menurutnya kurangnya kedisplinan para jemaah, di mana sebelumnya semua aturan dan waktu pelaksanaan ibadah sudah disiapkan dan diinformasikan, tetapi tidak diindahkan jamaah. "Padahal tata cara ritual haji sederhana," kata dia.
Pembangunan berbagai fasilitas bagi jemaah haji oleh pemerintah Arab Saudi memang terus dilakukan, namun pembangunan itu terlalu fokus pada pelayanan haji, tanpa memperhatikan yang lain.
"Maka Kerajaan Arab Saudi harus evaluasi secara spiritual syariah. Maksud hati ingin aman tapi justru di Masjidil Harom sendiri ada musibah. Maksud hati akan amankan wilayah Harom tapi justru meledak di daerah Mina," kata dia. (ren)
Halaman Selanjutnya
VIVA.co.id
