Santri Tagih Janji Jokowi saat Kampanye Pilpres

Santri di Malang Tagih Janji Jokowi saat Kampanye Pemilu
Sumber :
  • VIVA.co.id/D.A. Pitaloka
VIVA.co.id - Para santri di Pesantren Babussalam, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menagih janji Presiden Joko Widodo yang diucapkannya dalam kampanye pada Pemilu Presiden tahun 2014. Jokowi kala itu berjanji menetapkan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional.

Para santri menagih janji itu dengan mengirimkan lukisan berisi gambar Presiden Joko Widodo memegang surat pernyataan tentang rencana penetapan hari santri nasional ketika berada di Pesantren Babussalam pada Juni 2014. Lukisan itu juga disertai sepuluh resolusi santri untuk Presiden.

“Kami mengirim lukisan ini bersama sepuluh poin resolusi santri ke Istana Kepresidenan sebagai hadiah atas kesungguhan beliau kemarin (saat berada di Pesantren Babussalam),” kata Thoriq bin Ziyad, pemimpin Pesantren Babussalam, pada Rabu, 7 Oktober 2015.

Lukisan itu berukuran satu meter persegi. Dilukis oleh seniman lokal, Haryanto, selama sebulan. Lukisan dibuat berdasarkan foto kejadian sebenarnya ketika Joko Widodo berkunjung ke Pesantren Babussalam pada Juni 2014.

Makna Guratan Jokowi di Pembukaan Pameran Lukisan Istana
Tampak gambar Joko Widodo memegang surat pernyataan tentang rencana penetapan Hari Santri Nasional pada 1 Muharram jika terpilih sebagai presiden. Dia diapit sejumlah tokoh di Kabupaten Malang, termasuk Thoriq bin Ziyad.

Golkar Mulai Sosialisasi Jokowi Capres Pemilu 2019
“Lukisan ini judulnya Nazar Presiden, kami kirim dengan seizin pelukisnya,” kata Thoriq.

Harapan Industri Pelayaran untuk Menhub Baru
Adapun sepuluh poin resolusi santri, antara lain berisi permintaan penetapan International Student Moslem Day atau Hari Santri Dunia pada 1 Muharam serta meminta Pemerintah menetapkan doa selawat Indonesia sebagai doa resmi negara.

“Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia. Ketika ada umat mayoritas selayaknya doa mayoritas yang dibacakan, umat yang lain bisa berdoa dalam hati sesuai kepercayaanya,” katanya.

Ada pula poin permintaan pemerintah untuk menjamin layanan kesehatan, mengembangkan pesantren, dan kesejahteraan guru mengaji serta menguatkan nilai tukar dolar terhadap rupiah hingga di bawah Rp10 ribu.

“Indonesia tumbuh dengan keajaiban. Gajahmada bisa menyatukan Nusantara hanya dengan Sumpah Palapa. Indonesia bisa merdeka dengan bersenjata bambu runcing melawan tank dan bedil. Rupiah akan menguat jika Presiden memenuhi nazarnya,” ujar Thoriq.

Resolusi itu digalang dari berbagai media, termasuk media sosial. Pesantren tetap berjiwa nasionalis dalam menyusun resolusi santri yang berlandaskan pada Pancasila.

“Ini komunitas kami, yang lain silakan berupaya sesuai kepercayaan dan agamanya,” katanya. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya