Sumber :
- http://earthobservatory.nasa.gov
VIVA.co.id
- Bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera dan Kalimantan belum menunjukkan tanda mereda.
Titik api pun tumbuh secara fluktuatif dan cenderung meluas. Catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dari citra satelit hingga Minggu 18 Oktober 2015.
Baca Juga :
Nazir Foead Resmi Pimpin Badan Restorasi Gambut
Baca Juga :
Pegiat LSM Pimpin Badan Restorasi Gambut
Baca Juga :
Jokowi Bentuk Badan Restorasi Gambut
Menurut Sutopo, saat ini sebaran asap juga semakin meluas. Singapura dan Malaysia kembali terpapar asap dalam kepekatan sedang. Sementara untuk Kalimantan seluruh wilayah ini sudah terkepung asap.
Asap makin meluas hingga Singapore dan Malaysia. Hampir semua Kalimantan tertutup asap. pic.twitter.com/tPMoufLgHX
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) October 18, 2015
"Luasnya wilayah yang terbakar dan titik api yang menyebar menyebabkan pemadaman mengalami kendala," kata Sutopo.
Diakui Sutopo, saat ini tim relawan yang sudah diperbantukan oleh tiga negara asing yakni Singapura, Malaysia dan Australia juga mengaku kewalahan menangani kabut asap.
"Personel Australia, mengatakan baru sekali ini menemukan kebakaran hutan lahan yang begitu besar selama 30 tahun dia bekerja memadamkan api," kata Sutopo.
Masyarakat Indonesia selalu kreatif menyuarakan hati yang inspiratif. pic.twitter.com/s0KJ15pAF0
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) October 17, 2015
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut Sutopo, saat ini sebaran asap juga semakin meluas. Singapura dan Malaysia kembali terpapar asap dalam kepekatan sedang. Sementara untuk Kalimantan seluruh wilayah ini sudah terkepung asap.