Sepekan Bertahan, Korban Kebakaran Gunung Lawu Meninggal

Pemakaman korban kebakaran Gunung Lawu
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adib Ahsani

VIVA.co.id - Sempat membaik setelah menjalani operasi, korban luka bakar akibat kebakaran Gunung Lawu, Eko Nurhadi akhirnya meninggal dunia pada Senin petang 26 Oktober 2015 di RS dr Soetomo Surabaya.

Jasad Eko langsung dibawa ambulan ke rumah di Desa Brangol Kecamatan Karangjati Kabuten Ngawi dan tiba di rumah duka sekira pukul 23.00.

Setelah sejenak disemayamkan, dini hari tadi akhirnya dimakamkan berdekatan dengan korban Gunung Lawu lainnya yaitu Sumarwan dan Nanang.

Keluarga Korban Gunung Lawu Merasa Dipermainkan Perhutani

Baca Juga:

Novi, Korban Kebakaran Gunung Lawu Meninggal Dunia



Eko Nurhadi, adalah korban pertama yang dievakuasi dari Gunung Lawu, pada tanggal 18 Oktober 2015. Eko saat itu langung dibawa ke RSUD dr Sayidiman Magetan, untuk mendapatkan perawatan medis. Karena tidak memiliki peralatan yang memadai, Eko akhirnya sempat dirujuk ke RUSD dr Soedono Madiun, dan akhirnya dibaw ke RSUD dr Soetomo Surabaya.

Seminggu dirawat, Eko mendapat perawatan intensif. “Eko sempat dioperasi sebanyak dua kali, pada tangan karena luka bakar yang dialami. Paru-parunya juga sempat dibersihkan. Kondisinya sempat baik beberapa hari lalu, lalu akhirnya menurun drastis hingga meninggal kemarin sore,” kata Hairun Al Rasid, Kepada Desa Brangol yang ikut mendampingi korban.

Nuri, istri almarhum mengatakan, setelah menjalani operasi pembersihan luka bakar (debridement) di bagian wajah dan kedua tangan Eko, kondisinya masih sadar dan bisa diajak berbicara.

"Ketika saya masuk ke ruang ICU, masih bisa diajak bicara dan pendengarannya masih merespon. Meskipun menjawabnya hanya dengan isyarat mengangguk-anggukkan kepala. Dia dibantu alat pernapasan dimasukkan melalui di mulut dan gidung," kata Nuri.

Kondisi suaminya semakin menurun ketika menjalani operasi pembersihan luka kedua kalinya dan amputasi pada jari telunjuk karena infeksi. Setelah operasi kedua, kondisinya semakin menurun hingga tekanan darahnya sempat drop.

Saat-saat terakhir, dia mengaku terus memberi semangat kepada suaminya, agar sabar, dan jika sembuh akan pergi umroh bersama.

"Saya kemarin bernazar dan membisikkan di telinga Mas Eko kalau sembuh kita pergi umrah, sambil berdoa dan istighfar agar diberi kesembuhan," ujarnya lirih.

Dr Urip Murtedjo SpB-KL, Kepala IRD dr Soetomo menjelaskan, tubuh Eko terdapat luka lain yaitu trauma inhalasi gangguan saluran pernafasan, dan terjadi pembengkaan pada paru-paru korban. Dan, tim dokter memberikan alat bantu pernapasan atau respirator.

"Namun takdir sudah berkata lain," tutur dr Urip.

Berikut daftar korban Gunung Lawu:
Meninggal
1. Eko Nurhadi (Ngawi)
2. Nanang Setya Utama (Ngawi)
3. Marwan (Ngawi)
4. Rita Septi Rurika (Ngawi)
5. Awang (Ngawi)
6. Joko Prayitno (Jakarta)
7. Kartini (Jakarta)
8. Aris Munandar (Blitar)

Korban Luka
1. Novi Dwi Estiwanti (Ngawi) dirawat di RS Surakarta

Kebakaran Gunung Lawu tahun 2015 silam.

Korban Kebakaran Gunung Lawu Terima Asuransi dari Perhutani

Masing-masing ahli waris mendapat Rp5 juta.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2015