Cegah Kebakaran, Perhutani Bangun Tandon Air di Gunung Lawu

Pemadaman api di Gunung Lawu
Sumber :
  • VIVA.co.id / Adib Ahsani (Madiun)

VIVA.co.id - Kebakaran Gunung Lawu yang terjadi pada 18 Oktober 2015 lalu, selain menyebabkan tujuh orang meninggal dan satu korban luka, juga menyebabkan kerugian bagi Perhutani sebagai pemangku hutan.

Iwan Fals Ikut Acara Tanam Pohon di Gunung Lawu

Kepala Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Lawu DS, Nanang Sugiharto mengatakan, kebakaran Gunung Lawu menyebabkan kerugian baik materi maupun non materi. “Yang jelas, kebakaran Gunung Lawu itu menguatkan kami secara internal,” ujar Nanang di Magetan, Jawa Timur, Kamis, 12 November 2015.

Jika dibandingkan dengan luas wilayah KPH Lawu DS seluas lebih dari 52.000 Ha, kebakaran pada bulan Agustus dan Oktober lalu luasnya mamang tidak begitu banyak. “Di wilayah Gunung Lawu, luasan hutan yang terbakar sebanyak 345 hektare. Sedangkan hutan yang terbakar di wilayah Gunung Wilis seluas 6 hektare,” ujarnya menambahkan.

Korban Kebakaran Gunung Lawu Terima Asuransi dari Perhutani

Menurut dia, kerugian material jika dihitung sebanyak Rp51.750.000. Akibat kebakaran itu banyak pohon yang mati, semak belukar yang hangus, serta bebatuan yang rentan terjadi longsor. “Kebakaran itu juga menghilangkan humus tanah. Jadi ranting dan daun pohon yang seharusnya bisa menjadi humus, terbakar dan hanya menyisakan tanah. Jelas itu mengurangi kesuburan tanah,” ujarnya menjelaskan.

Guna memulihkan hutan yang terbakar, Perhutani KPH Lawu DS berencana melakukan rehabilitasi hutan seluas 300 hektare. “Kami sudah siapkan bibit tanaman sebanyak 235 ribu bibit. Jenisnya bibit tanaman atau pohon ini akan disesuaikan dengan tempat tumbuh dan ketinggian lahan yang akan direhabilitasi, dan akan dipilih tanaman yang tahan terhadap kebakaran,” ucap Nanang.

Selain rehabilitasi, sistem pengamanan juga akan ditingkatkan. “Sebagai contoh, pada setiap pos pendakian tidak ada alat komunikasi yang memadai, tidak ada alat pemadam api ringan dan tidak ada fasilitas umum yang memadai,” kata Nanang.

Perhutani KPH Lawu DS berencana akan membuat tandon air pada setiap pos. sehingga jika diperlukan air untuk pemadaman, selalu tersedia air. “Kami juga akan melengkapi dengan genshooter, yaitu pemadam api semacam tangki penyemprot yang bentuknya seperti tas ransel. Ini berguna untuk memadamkan api kecil sehingga tidak membesar dan tidak merembet,” ucap Nanang.

Selain itu, sekat bakar yang berfungsi memutus api tidak merembet, akan dibuat permanen. “Sekat bakar ini terbukti sangat baik untuk memutus agar api tidak merembet lebih luas. Namun sekat bakar ini akan hilang jika semak semakin lebat. Oleh karenanya akan dibuat seperti permanen, dengan membuat sekat bakar yang lebar, seperti lading yang dapat ditanami tanaman yang menghasilkan."

Keluarga Korban Gunung Lawu Merasa Dipermainkan Perhutani

(mus)

Menikmati Liburan di Situs Candi Lereng Gunung Lawu

Terdapat pengawasan yang ketat terhadap arca-arca.

img_title
VIVA.co.id
5 Desember 2015