Hari Ini, PNS Jateng Terapkan Sehari Bebas Berkendara

Car Free Day Pelabuhan Ratu
Sumber :
  • http://www.sukabumitoday.com/

VIVA co.id - Para Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemprov Jawa Tengah mulai hari ini, Jumat, 30 Oktober 2015, memberlakukan peraturan sehari bebas berkendara.

Tanah di Banjarnegara Masih Terus Bergerak

Kebijakan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo itu sebagai upaya mengurangi pencemaran udara dari emisi gas buang.

Aturan itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur Jateng Nomor 55/54 Tahun 2015 tentang Penerapan Hari Bebas Kendaraan Bermotor Bagi Instansi Pemprov Jateng Tahun 2015-2020.

SK itu tertulis jelas adanya pelarangan PNS menggunakan kendaraan bermotor, baik pribadi maupun dinas bagi PNS lingkungan pemprov Jateng.

Ganjar menyatakan, aturan tentang larangan penggunaan kendaraan pribadi dan dinas itu masih dalam tahap uji coba. Pelaksanannya dilakukan secara berkala.

Banjarnegara Kembali Longsor, 158 Jiwa Mengungsi

Mulai Jumat ini, hari tanpa berkendara dilakukan pada pekan keempat setiap bulan. Selanjutnya, pada triwulan kedua, kebijakan dilaksanakan pada Jumat pekan ketiga dan keempat setiap bulan. Sementara pada triwulan ketiga, aturan diterapkan setiap Jumat.

"Sekarang ini masih uji coba. Kita mulai hari ini. Nanti dipercepat dan diperpendek. Harapannya setiap Jumat. Kami ingin tahu kira-kira responnya seperti apa baik pejabat Pemprov dan masyarakat," kata Ganjar kepada VIVA co.id, di Purworejo, Jawa Tengah.

Tak hanya untuk mengurangi emisi, lanjut Ganjar, uji coba sehari tanpa kendaraan di lingkungannya itu juga bertujuan menerapkan budaya tertib berkendara dan kesadaran akan transportasi massal.

"Jadi tidak hanya efek emisi, tapi pergerakan orang bisa lebih cepat. Maka kami mulai sekitar Pemprov di hari Jumat, sekda SKPD dimulai dulu," kata Gubernur asal PDIP itu.

Pihaknya pun tak khawatir jika masih banyak protes tentang aturan yang mulai berjalan itu. Seperti halnya PNS yang memarkirkan kendaraan di luar lingkungan kantor dan berjalan kaki menuju instansinya masing-masing.

"Memang awalnya seperti itu. Tapi ke depan mereka memarkirkan dari rumah ke tempat parkir umum dan tidak parkir di kantor pemerintahan. Ini yang kita sebut mengurangi emisi. Maka seluruh jalan diringkas sebuah transportasi umum. Di kota tidak polusi dan kemacetan," ujar Ganjar.

Dengan begitu, dalam waktu jangka panjang harapannya akan muncul kesadaran umum tentang transportasi publik yang aman dan nyaman. Namun, hal itu diakuinya perlu proses panjang. Selain masalah kesiapan SDM, juga masalah geografis dan cuaca wilayah Semarang yang sangat panas.

"Memang awalnya orang malas, capek biasanya. Tapi kita buktikan itu. TapiĀ  efeknya pada situasi untuk terobosoan menyelesaikan sistem transportasi secara multiplayer effect," katanya. (ase)

Gereja Katolik Santo Yusuf Pekerja di Minggiran, Plawikan, Jogonalan, Klaten, Jawa Tengah.

Patung Yesus dan Bunda Maria di Gereja Klaten Dirusak

Polisi memperkirakan pelaku perusakan sebanyak dua orang.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016