Surabaya Sesumbar Sanggup Wujudkan Nol Sampah

Surabaya Sesumbar Sanggup Wujudkan Nol Sampah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Januar Adi Sagita
VIVA.co.id - Pemerintah Kota Surabaya mengklaim memiliki sistem pengelolaan sampah yang lebih baik daripada DKI Jakarta. Ribuan ton sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, tak hanya ditimbun lalu dimusnahkan, melainkan diolah lagi hingga menjadi bahan bakar atau energi listrik.
Risma: Jerman Sumbang Rp1,5 Triliun untuk Bangun Trem

Pemerintah Kota bahkan sedang merancang sistem pengelolaan sampah di TPA Benowo yang disebut zero waste atau nol sampah. Konsep itu, secara sederhana, mengolah semua sampah untuk dimanfaatkan ulang menjadi energi atau keperluan lain.
Aplikasi Antibegal Bikinan Mahasiswa ITS

"Sampah-sampah yang ada, dan menumpuk seperti gunung itu, kita olah lagi, sehingga tidak akan ada lagi yang namanya sampah,” Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, Chalid Buhari, pada Jumat, 6 November 2015.
Siswa SD Menangis Agar Risma Tak Jadi Calon Gubernur Jakarta

Pemerintah Kota telah bekerja sama dengan swasta untuk pengelolaan sampah dalam program zero waste itu. Pemerintah menyadari tak dapat bekerja sendirian sehingga memerlukan kerja sama dengan pihak lain, terutama mereka yang memiliki keahlian dan sumber daya. 

Dengan cara semacam itu, Chalid meyakini tidak akan ada lagi tumpukan sampah yang menggunung di TPA Benowo. Selain itu, konsep zero waste juga lebih ramah lingkungan daripada sekedar memusnahkan sampah.

“Kalau hanya dimusnahkan itu tidak akan bermanfaat, serta menimbulkan bau di sekitar TPA. Kalau seperti itu, siapa yang rela pemukimannya bau sampah,” ujarnya.

Berdasarkan pengamatan VIVA.co.id, pengolahan sampah di TPA Benowo dilakukan secara rapi. Sayangnya, petugas di tempat itu tidak mengizinkan VIVA.co.id melihat lebih jauh ke dalam. Petugas mengatakan bahwa diperlukan izin instansi terkait, yakni Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, untuk bisa masuk.

Lokasi TPA di Kelurahan Benowo, Kecamatan Benowo, itu terbilang ramah lingkungan. Meski kawasannya cukup luas, TPA itu cukup jauh dari permukiman warga. Aroma busuk sampah yang muncul dari TPA itu tidak sampai mengganggu warga.

Seorang warga, Nur Hamid, mengaku sudah bertahun-tahun tinggal di sekitar TPA Benowo. Namun bau sampah yang muncul dari TPA tidak mengganggu. “Tidak sampai gangguan pernapasan. Walau pun memang ada sedikit-sedikit kalau anginnya sedang bertiup kencang ke arah permukiman,” katanya.

TPA Benowo adalah lokasi akhir pembuangan sampah di Kota Surabaya. Lokasi TPA itu berada di perbatasan Kota Surabaya dengan Kabupaten Gresik, tepatnya di Kelurahan Benowo. Letaknya berdekatan juga dengan Stadion Gelora Bung Tomo dan dikelilingi persawahan. TPA itu diperkirakan sanggup menampung sampah hingga 1.700 ton setiap hari.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya