Isak Tangis di Rumah Duka dr Andra

dr Dionisius Giri Samodra (24) atau Andra
Sumber :
VIVA.co.id
Kasus Dokter Andra, Kemenkes Janji Perbaiki Faskes Daerah
- Kedatangan jenazah dr Dionisius Giri Samodra (24) atau yang akrab disapa Andra disambut tangis keluarga yang telah menunggu di rumah duka di Kompleks Mahkamah Agung, Pamulang Indah, Jalan Cempaka Blok B6 No 5, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Jumat, 13 November 2015.

Cerita Sahabat Kenang Masa-masa Kritis Dokter Andra

Dari pantauan, jenazah Andra tiba sekitar pukul 14.00 WIB, setelah diterbangkan dari Ambon. Keluarga tidak dapat menutupi kesedihan mereka saat jenazah Andra dibawa masuk ke rumah duka.
Dokter Andra Wafat, Menkes Salahkan Undang-undang Kedokteran


Menurut informasi dari keluarga, jenazah Andra akan dimakamkan di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Minggu, 15 November 2015.


"Sesuai rencana akan dimakamkan di TPU Kampung Kandang," ujar Fransisca Ristansiah (53), ibunda dari Andra.


Meski harus kehilangan Andra untuk selamanya, Fransisca merasa bangga dengan anaknya itu. Fransisca juga menceritakan kenangan manis bersama Andra. Menurutnya, Andra telah menyampaikan bahwa memiliki anak seorang dokter itu berisiko tinggi.


"Dia bilang, bisa tertular penyakit dari pasien. Tapi saya tetap bangga dengan anak saya," kata Fransisca.


Fransisca menambahkan, sebelum berangkat, Andra memang sedang dalam kondisi tidak sehat. Tapi dia hanya tahu kalau Andra hanya demam.


"Tapi dia bilang, karena ini sudah tanggungjawab, karena itu dia harus kembali ke pedalaman. Dia harus masuk rumah sakit untuk membantu pasien," kata Fransisca.


Seperti diketahui, nyawa Andra tidak dapat tertolong karena fasilitas kesehatan di tempatnya bertugas tidak memadai. Andra sebelumnya menderita demam tinggi dan mengalami penurunan kesadaran dan trombosit dalam waktu cepat.

Sejumlah rekannya yang sama-sama mengikuti program magang di RS Cenderawasih, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, sudah berupaya membantu. Tapi upaya merujuk Andra ke rumah sakit di Ambon terkendala sarana transportasi.

Dalam kondisi lemah, dokter yang telah bertugas di RS Cendrawasih sejak Juni 2015 itu menunggu dengan tidak pasti pesawat yang akan membawanya ke Ambon.

Membutuhkan waktu setidaknya 3,5 jam lebih untuk menuju Ambon melalui jalur udara. Dalam perjalan dari Dobo menuju Ambon, Andra menghembuskan nafas terakhirnya di atas pesawat. (ase)


Laporan: Warid Pahlawi

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya