Sumber :
- VIVA.co.id/Januar Adi Sagita
VIVA.co.id - Pelarian Alfian Santoso, tahanan Polrestabes Surabaya yang kabur lebih empat hari, berakhir. Dia ditembak mati oleh aparat pada Minggu dini hari, 15 November 2015.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya, AKBP Takdir Mattanete mengatakan, awalnya dia mendapatkan informasi posisi Alfian masih berada di Surabaya. “Itu sesuai dengan yang kami perkirakan, karena tidak mungkin tersangka terlalu jauh dari Surabaya,” katanya.
Baca Juga :
Aplikasi Antibegal Bikinan Mahasiswa ITS
Polisi kemudian memburu Alfian, termasuk ke rumahnya di Jalan Putat Jaya, Surabaya. Namun, hingga Sabtu malam, 14 November 2015, usaha polisi masih nihil. Polisi juga mendatangi tempat indekos Alfian di Jalan Simo Kalangan, Surabaya. “Karena kami mendengar Alfian ini juga kos di tempat itu dengan nama Ayong. Tapi sama saja, ternyata sudah tidak ada di tempat kos itu,” katanya menambahkan.
Usaha polisi baru membuahkan hasil pada Minggu dini hari. Saat itu, petugas menemukan seseorang yang sedang tidur di atas sebuah batu nisan di areal pemakaman di Jalan Jarak, Surabaya. “Saat didekati, orang tersebut justru berusaha menghindar, bahkan mengeluarkan senjata jenis pisau penghabisan untuk menyerang polisi,” kata Mattanete.
Kecurigaan polisi bertambah kuat bahwa pria itu adalah Alfian. Terlebih, bentuk tubuh pria itu sama dengan Alfian. Polisi lalu memberinya tembakan peringatan. Namun, Alfian tetap menyerang. Polisi kemudian menghadiahinya dengan timah panas hingga tewas. “Saat ini jenazahnya sedang dilakukan proses autopsi di rumah sakit, dan kami menyita pisau dan sebuah kunci letter T yang dibawa Alfian."
Alfian adalah tahanan narkoba yang menghuni Blok 0 Polrestabes Surabaya. Alfian kabur bersama tahanan lain, Doni Susanto, pada Selasa, 10 November 2015. Beberapa jam berselang, Doni dapat ditangkap kembali di rumahnya di Jalan Peneleh. Alfian buron dan baru ditembak mati pada Minggu dini hari.
(mus)
Halaman Selanjutnya
Kecurigaan polisi bertambah kuat bahwa pria itu adalah Alfian. Terlebih, bentuk tubuh pria itu sama dengan Alfian. Polisi lalu memberinya tembakan peringatan. Namun, Alfian tetap menyerang. Polisi kemudian menghadiahinya dengan timah panas hingga tewas. “Saat ini jenazahnya sedang dilakukan proses autopsi di rumah sakit, dan kami menyita pisau dan sebuah kunci letter T yang dibawa Alfian."
