Usai 'Disemprot' Jokowi, Menteri-menteri Bungkam

Sidang kabinet paripurna di Istana Bogor
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
- Presiden Joko Widodo meminta menteri-menteri terkait dalam kasus dugaan pencatutan nama Presiden dan Wapres terkait kasus PT Freeport, tidak berkomentar lagi di publik. Ini merupakan hasil rapat kabinet di Istana Bogor, Senin 23 November 2015.


Presiden mengatakan, persoalan ini sudah masuk dalam ranah Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), sehingga biarkan proses itu di MKD.


"Presiden meminta tidak ada lagi polemik di menteri untuk hal tersebut karena sudah di MKD," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam keterangan persnya, di Istana Bogor.


Pramono kembali menegaskan, Presiden, dalam urusan Freeport, selalu mendasarkan pada empat hal. Yakni divestasi, royalti, smelter, dan kesejahteraan Papua.


Selain itu, berdasarkan aturan maka pembahasan baru bisa dilakukan dua tahun sebelum habis kontrak. Sehingga, karena kontrak PT Freeport Indonesia habis 2021, maka pembahasan baru bisa mulai pada 2019.


Persoalan di MKD, Pramono mengatakan, pemerintah tidak akan ikut campur. Apalagi, rakyat sudah ikut memperhatikan kasus yang diduga melibatkan Ketua DPR Setya Novanto ini.


"Persoalan ini sudah sangat terbuka maka publik juga akan memberikan pengawasan," katanya.


Rampingkan Organisasi, Saham Induk Freeport Melonjak
Instruksi ini, membuat sejumlah menteri yang sebelumnya biasa memberi keterangan ke wartawan, memilih bungkam.

Apa Kabar Divestasi Saham Freeport?

Menteri ESDM Sudirman Said, yang sempat dicegat untuk dikonfirmasi, bahkan tidak menggubris berbagai pertanyaan pers. Di berjalan dan langsung menuju mobilnya.
'Belum Ada Kesepatakan Harga Saham Freeport'

Ketua DPR Ade Komarudin.

DPR Mau Tambah Posisi Wakil Ketua MKD

Penambahan itu dilakukan dengan cara merevisi UU MD3.

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2016