Mensos: Indonesia Telat Antisipasi Pecandu Korban Narkotika

Khofifah Indar Parawansa
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, mengunjungi Yayasan Kasih Kita yang memberikan konseling dan perawatan bagi pecandu narkotika. Menteri mengaku terlibat dalam semua pembahasan Undang-undang tentang Narkotika dan ketika Indonesia meratifikasi konvensi tentang narkotik.
Diusulkan Tiru Filipina Perangi Narkoba, Ini Respons DPR

"Tahun 1997 ketika kita melakukan ratifikasi konvensi, membahas Undang-undang Narkotika, membahas Undang-Undang Psikotropika, kita masih merasa jika kita masih menjadi negara transito. Kita pada saat itu sesungguhnya sudah produksi ekstasi, terutama di tahun 1997," kata Menteri di Denpasar pada Senin, 7 Desember 2015.
DPR: Kicauan Freddy Budiman Adalah Pintu Masuk

Khofifah mengaku menerima informasi itu kala menghadiri forum narkotika internasional. "Yang menyampaikan salah satu menteri dari negara Eropa. Artinya, kita sangat terlambat melakukan antisipasi terhadap korban, pecandu atau penyalahguna narkoba," ujarnya.
TKI Bawa Narkoba dari Malaysia Dituntut 18 Tahun Penjara

Kendati begitu, kata Khofifah, kini pemerintah memiliki komitmen tinggi untuk pemberantasan narkotika. "Presiden berharap tahun ini bisa merehabilitasi 100 ribu penyalahguna narkoba. Saya dari awal, Kemensos, berkomitmen insya Allah bisa sampai 15 ribu," ujarnya.

"Pada awal November, saya sudah menghitung dari IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor) yang ada, yang berbasis panti maupun nonpanti, terutama dengan hitungan penjangkauan itu, sudah hampir 17 ribu pada awal November. Jadi, kita, Kemensos, dari 15 ribu yang menjadi target sudah melampaui target," imbuhnya.

Tetapi, jika target 100 ribu pecandu yang menjalani rehabilitasi tak tercapai di tahun ini, pada tahun 2016 pemerintah akan membuat perencanaan yang lebih komprehensif.

"Melibatkan masyarakat semaksimal mungkin, karena banyak IPWL yang berbasis masyarakat memiliki efektivitas penjangkauan yang tentu, kalau ini sinerginya terbangun, akan bisa mereduksi dari kemungkinan besaran pecandu yang memang harus direhab," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya