Cerita Polisi Bongkar Lubang yang Kubur Jasad Engeline

Pembunuhan Engeline
Sumber :

VIVA.co.id - Bocah mungil Engeline ditemukan tewas mengenaskan. Ia dikubur usai dibunuh secara sadis di lubang seadanya di halaman belakang rumahnya dekat kandang ayam.

Jelang Putusan, 'Engeline' Ikut Doa Bersama di Sekolahnya

Adalah Brigadir Agung Kusuma Wijaya seorang petugas Polresta Denpasar yang pertama kali menemukan jasad bocah delapan tahun itu.

Di hadapan Ketua Majelis Hakim Edward Harris Sinaga, Agung menceritakan, pada 10 Juni 2015, sekira 15 hingga 20 orang petugas polisi gabungan masuk ke dalam rumah Margriet. Tujuannya, melakukan pemeriksaan sekitar lokasi sesuai arahan Kapolda Bali kala itu, Inspektur Jenderal Ronny F Sompie.

"Di rumah saat itu hanya ada satpam bernama Dewa Ketut Raka. Saya ikut melakukan pemeriksaan ke dalam," kata Agung saat persidangan pembunuhan Engeline dengan terdakwa Margriet Christina Megawe, Senin, 14 Desember 2015.

Saat itu, Agung mengakui seluruh petugas kepolisian mencium bau busuk, selain bau kotoran ayam yang memang menyengat. "Kanit Jatanras Kompol Pande memerintahkan agar jangan cuma cium bau saja, ambil tindakan. Lalu diambillah cangkul," katanya.

Agung melanjutkan, awal pertama kali dicangkul adalah tanah di pojok dekat tempat sampah. "Di sana keras tanahnya, sampai dua orang gantian mencangkul," cerita dia.

Lokasi kedua tanah yang digali adalah di bawah kandang ayam. "Di bawah kandang ayam banyak pecahan keramik. Akhirnya pindah ke lokasi ketiga, baru saya yang mencangkul," ungkap dia.

Agung mengaku mencangkul di tanah yang agak cekung. "Ada sampah, ada kotoran ayam di atas tanah cekung itu. Tanahnya tidak basah, kering," ucap dia.

Saat pertama kali dicangkul tanah tersebut langsung gembur. Ia kembali menghujamkan cangkul untuk kali kedua.

"Saya cangkul sekali besinya goyang, engselnya goyang. Tapi saya bingung kok cangkul masuknya gampang, padahal tanah kering. Tapi juga kok gembur tanahnya," kenang Agung.

Merasa penasaran, Agung kemudian menaruh cangkulnya dan memilih menggali tanah tersebut menggunakan tangan. "Saya lepas cangkul, gali pakai tangah. Dua sentimeter saya gali, saya lihat kain putih," jelas dia.

Pada saat itu, Agung mengaku berdoa jika mudah-mudahan apa yang ditemukannya merupakan jasad Engeline. "Ya Tuhan, mudahan-mudahan ini mayat Engeline. Saya gali semakin lebar, semakin basah tanahnya. Lalu kelihatan celana jeans. Saya tarik, angkat, tanahnya gembur semua. Kayak narik singkong," ulas dia.

Begitu kain itu dibuka, benar saja, wajah manis bocah mungil bernama Engeline terlihat jelas. "Saya buka kain itu kelihatan wajah dan rambut. Langsung dilaporkan Engeline telah ditemukan, tapi telah jadi mayat," katanya.

Bersama jasad bocah kelas 3 SD tersebut Agung mendapati tali yang melilit di leher, boneka kecil, kain merah dan celana jeans. "10 menit kemudian Kapolda datang. Mayat dibawa ke RSUP Sanglah untuk autopsi," kata Agung.

Terdakwa kasus pembunuhan Engeline, Margriet Cristina Megawe (kanan) mendengarkan tuntutan jaksa dalam sidang di Pengadilan Negeri Denpasar, Kamis (04/02/2016).

Petir Menggelegar saat Hakim Memvonis Margriet

Beberapa pengunjung mengaitkan hal itu kepada peristiwa mistis.

img_title
VIVA.co.id
29 Februari 2016