Debu dan Zat Beracun Erupsi Gunung Bromo Diteliti

Relawan sedang berpatroli di lautan pasir Gunung Bromo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dyah Pitaloka
VIVA.co.id
Bromo Erupsi, Bandara Abdulrachman Saleh Ditutup
- Erupsi Bromo dikhawatirkan membahayakan warga yang tinggal di sekitar kawah. Semburan asap sulfatara yang keluar dari kawah diduga mengandung zat amoniak dan sulfur yang berbahaya.

Gunung Bromo Semburkan Abu Setinggi Satu Kilometer

Seksi Advokasi dan Kejadian Luar Biasa Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya dr. Teguh Mubawadi mengaku telah memasang alat untuk mendeteksi debu dan kandungan zat beracun dari erupsi Bromo.
Status Turun, Kaldera Bromo Dibuka untuk Wisatawan


Beberapa alat yang disebut dengan
haze dust
dan
high volume sampler
ditancapkan di sekitar Penanjakan untuk mengambil sampel udara dan debu untuk dianalisis di laboratorium BBTKLPP di Surabaya.


Badan yang membawahi kesehatan lingkungan di empat provinsi, yaitu Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Musa Tenggara Timur itu, kemudian akan mengeluarkan rekomendasi mengikuti hasil analisa mereka.


"Rekomendasi akan keluar sekitar tiga hari setelah kami ambil sampel dan analisis di lab," katanya.


Menurutnya, jika kadar udara yang berbahaya tinggi, pihaknya akan merekomendasikan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat untuk mengevakuasi warga yang menghirup udara itu.


Sebab masker tak akan mampu menyaring udara beracun untuk masuk ke pernafasan. "Fokus kami adalah tiga kilometer dari sekitar kawah. Jika hasilnya kandungan udara di sana berbahaya, maka rekom kami adalah mengevakuasi dan melarang warga masuk ke lokasi itu," katanya.


Dari informasi yang diberikan oleh BPBD dan PVMBG, diduga kandungan debu yang ada di Bromo akan berbeda dengan kandungan di erupsi Gunung Kelud dan Gunung Raung.


Pada Gunung Kelud petugas menemukan kandungan silikat yang besar dalam abunya sementara pada erupsi Raung banyak ditemukan kandungan fe, atau besi.


"Bromo berbeda dengan Kelud dan Raung, mungkin potensinya adalah amoniak dan sulfur," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya