Sumber :
- ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
VIVA.co.id
- Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri melakukan penangkapan terhadap sejumlah orang terduga teroris di Kota Mokokerto, Jawa Timur, dan Sukoharjo, Jawa Tengah.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Sebanyak tiga orang terduga teroris diamankan, yakni BR alias KR alias AM alias MCA, warga Trowulan; TGH alias BSK, warga Puri, Kabupaten Mojokerto; dan IIW alias IMR, warga Banyumas, Jawa Tengah. Sementara di Sukoharjo, polisi mengamankan pria bernama Abdul Karim. Mereka ditangkap saat operasi Densus 88 pada Sabtu pagi dan Malam, 19 Desember 2015.
Belum diketahui pasti apakah aksi penangkapan oleh Densus 88 itu berkaitan dengan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) atau lainnya. Sejauh ini belum ada keterangan resmi disampaikan kepolisian terkait tindakan tim "Burung Hantu" tersebut.
Mantan narapidana kasus terorisme, Ali Fauzi, pada Minggu 20 Desember 2015, meminta kepolisian waspada adanya tanda-tanda gerakan rencana pengacauan perayaan Natal dan Tahun Baru oleh kelompok radikal ISIS.
Dia menyebutkan adanya tiga WNI asal Lamongan yang baru pulang dari Suriah, kendati tak menyebut langsung keterkaitan mereka dengan ISIS atau kelompok radikal lainnya.
"Itu kasus lama, belum saatnya saya ungkap," ucap adik bomber Bom Bali, Amrozi dan Ali Imron itu saat dihubungi VIVA.co.id.
Sementara itu, hingga kini belum diketahui pasti keberadaan tiga terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Mojokerto. Apa masih ditahan petugas kepolisian Jatim atau sudah ditahan di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia. Pihak kepolisian masih mencari bukti lebih lanjut dan jaringan para tersangka teroris tersebut.
"Saya sedang menunggu laporan juga. Kalau sudah dapat kabar segera saya sampaikan," kata Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono.
Halaman Selanjutnya
Mantan narapidana kasus terorisme, Ali Fauzi, pada Minggu 20 Desember 2015, meminta kepolisian waspada adanya tanda-tanda gerakan rencana pengacauan perayaan Natal dan Tahun Baru oleh kelompok radikal ISIS.
