Pramono Anung Sempat Azankan Ibunya Sebelum Wafat

Sekretaris Kabinet Pramono Anung (tengah).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/ Hafidz Mubarak A.
VIVA.co.id
Jokowi Minta Enam Holding BUMN Dimatangkan
- Sekretaris Kabinet Pramono Anung sangat berduka dan kehilangan atas kepergian ibunda tercintanya Sumarni Binti Prawiro Sediro (81) pada pukul 15.17 WIB di Rumah sakit Medistra, Jakarta Selatan, Rabu sore, 6 Januari 2016. Menurut Pramono, ibundanya sudah sekitar sebulan dirawat di rumah sakit karena mengidap penyakit Sirosis dan radang paru-paru.

"Ibu sakit sirosis dan juga ada radang paru-paru. Sudah sekitar sebulan dirawat di rumah sakit," kata Pramono Anung di rumah duka, jalan Haji Ambas nomor 18, Jakarta Selatan, Rabu malam 6 Januari 2016.

Istana Sambut Baik Dukungan Golkar

Sebelum almarhumah ibunya menghembuskan nafas terakhir, kata Pramono, dia sempat meminta izin kepada Presiden dan Wakil Presiden saat tengah rapat terbatas untuk pergi ke rumah sakit.

Dia menambahkan, setibanya di rumah sakit sekitar pukul 15.00 WIB, sempat mengumandangkan azan di telinga ibundanya. Tak lama setelah itu, sang ibu menutup usia pada pukul 15.17 WIB.

Paket Ekonom IX, Bulog Bakal Lebih Fleksibel

"Sebelum mininggal saya azanin. Setelah itu beliau menghembuskan nafas terakhir," ujarnya.

Jenazah almarhumah Sumarni akan di terbangkan ke Yogyakarta pada pukul 11.00 WIB, Kamis, 7 Januari 2016 besok. Kata Pramono, jenazah ibundanya akan dimakamkan bersebelahan dengan makam ayahnya di tempat pemakaman keluarga di Yogyakarta.

Hal yang selalu diingat Pramono semasa ibundanya masih hidup selalu berpesan untuk tidak banyak neko-neko, jangan berlebihan, hidup biasa-biasa saja dan jangan aneh-aneh. Sehingga dia dan enam saudranya menganggap ibundanya sebagai salah satu role model dan teladan untuk putra dan putrinya.

"Ibu saya menjadi
role model
. Ibu selalu pesan jangan
neko-neko
, jangan berlebihan. Hidup biasa
aja
dan jangan aneh-aneh," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya