Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Pascaledakan Bom Sarinah, sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menjenguk korban bom di Rumah Sakit Pusat Angkata Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Dalam kasus ledakan bom yang menewaskan tujuh orang ini, polisi dinilai harus didorong untuk terus mengejar jaringan teroris yang diduga berafiliasi dengan Daulat Islam (IS) itu.
"Kami justru akan memberikan semangat agar lembaga keamanan bisa bekerja lebih keras," kata Anggota Komisi III Fraksi PKS Abu Bakar Alhabsyi di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Kamis, 14 Januari 2016.
Dia menambahkan, Badan Intelijen Negara (BIN) harus bekerja lebih keras lagi untuk mendeteksi potensi teror sehingga tidak berulang.
"Padahal ketika saya melihat antisipasi yang dilakukan Polri sudah cukup bagus saat Natal dan Tahun Baru. Tapi rencana besarnya itu tidak terlaksana," tambahnya.
Sementara Wakil Ketua DPR dari Fraksi PKS, Fahri Hamzah mengatakan kejadian pengeboman di Sarinah tak jauh berbeda dengan serangan di Paris. Hal itu juga kata dia diulas di media-media asing.
"Serangannya di pusat keramaian, ada peledakan bom, membawa senjata, dan memburu masyarakat sipil. Di Prancis, mereka bilang sebagai kebobolan," kata Fahri.
Menurutnya, persoalan ini bukan pola baru di Indonesia oleh karena itu kewaspadaan harus terus ditingkatkan.
Negara Dituding Ciptakan Sendiri Terorisme
Negara tidak hanya melakukan penindakan, tapi juga pembibitan.
VIVA.co.id
3 April 2016
Baca Juga :