Ungkapan Kecewa Kakak, Adiknya Terlibat Dugaan Terorisme

ilustrasi pengeledahan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Maulana Surya

VIVA.co.id - Keluarga Siadih Fitriana, warga Sukabumi, Jawa Barat, mengaku kecewa, anggota keluarganya terlibat dalam kasus dugaan jaringan teroris. Siadih diketahui ditangkap oleh Tim Detasemen Khusus Antiteror 88, di Tangerang, Banten.

Menurut Totok, kakak Siadih, dia sangat terpukul dengan penangkapan adiknya. Dia mengaku tak percaya, adiknya yang selama ini dikenal pendiam, terlibat dalam jaringan teroris.

Usai Penangkapan Batam, Densus 88 Segera Lakukan Geledah

Totok menambahkan, penangkapan adiknya diketahui setelah Mabes Polri mengirimkan surat kepada keluarga jika ayah satu anak itu ditangkap karena terlibat aksi terorisme.

Keluarga terakhir berkomunikasi dengan Adih --sapaan akrab Siadih, tiga bulan lalu. "Saat itu, dia pamitan mau kerja di Gunung Putri, Bogor, sebagai sekuriti di sebuah kampus," kata Totok, Sabtu 23 Januari 2016.

Totok menggambarkan, Adih merupakan sosok yang pendiam. Selama ini, Adih juga digambarkan sebagai sosok yang taat beribadah, termasuk tak pernah membuat hal yang mencoreng nama keluarga, sebelum akhirnya ditangkap Densus 88.

"Keluarga otomatis hancurlah (perasaan), kecewa. Ya, mungkin enggak bisa dibilang (ungkapkan dengan kata-kata)," kata Totok.

Sejauh ini, keluarga menyatakan belum memiliki rencana untuk ke Jakarta menengok Adih. Keluarga masih berharap jika Adih tak benar-benar terlibat dalam jaringan terorisme.

Siadih Fitriana berusia 28 tahun. Pria lulusan SMU di Cicurug, Sukabumi, ini, merupakan anak kelima dari enam bersaudara pasangan Titin dan Yanto (almarhum). Selama ini, Adih tinggal di Ciutara, Pondok Kasolandeuh, Parungkuda, Sukabumi, Jawa Barat.

Laporan: Rizki Gustana/tvOne/Sukabumi

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar

Densus Geledah Rumah Teroris di Batam, Sita Sejumlah Bukti

Mulai dari uang, komputer dan airsoft gun mirip senapan AK-47.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016