Kemensos Prihatin, Hampir Separuh Warga Gafatar Anak-anak

Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan

VIVA.co.id - Sebanyak 5.400 warga eks Gafatar telah keluar dari Kalimantan, dan saat ini dalam proses pemulangan ke daerah asal masing-masing. Kementerian Sosial menyatakan prihatin atas besarnya jumlah anak-anak yang juga menjadi bagian dari eks Gafatar.

Dirjen Perlindungan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Andi Za Dulung, mengatakan, pada gelombang pertama pemulangan, hampir separuh warga eks Gafatar adalah anak-anak.

"Saya prihatin itu, mayoritas dari mereka itu anak-anak. Anak-anak itu luar biasa banyaknya, hari pertama pemulangan itu, dari 1.400 orang, 600 sekian itu anak-anak" ujar Andi usai rapat koordinasi di Balaikota, Jakarta, Rabu 27 Januari 2016.

Untuk rehabilitasi anak-anak tersebut, lanjut dia, selain peran dari Ditjen Rehabilitasi Sosial, pihaknya juga akan menggandeng Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Dikonfirmasi secara terpisah, Ketua KPAI Asrorum Niam menyebut akan ikut membantu dalam proses rehabilitasi anak eks Gafatar. Dia pun meminta agar hak dasar anak tetap terpenuhi.

"Memang perlu partisipasi seluruh pihak, langkah daruratnya pemastian untuk penyelamatan anak-anak dan pemenuhan hak dasar," ujar dia.

Menurut Andi, eks Gafatar itu dipulangkan ke berbagai daerah di Pulau Jawa. Mereka akan ditampung sementara oleh pemda setempat sebelum dijemput oleh keluarga masing-masing.

"Pengalaman kita, mereka transit cuma tiga hari sudah diambil, Kemendagri juga sudah koordinasi dengan pemda untuk menjemput mereka," kata dia.

Definisi 'Makar' Tidak Jelas, Pemerintah Salah Kaprah
Kondisi Vihara Tri Ratna yang rusak pasca kerusuhan Tanjungbalai, Jumat malam (29/7/2016)

Mensos Bentuk Forum Keserasian Sosial di Tanjungbalai

Forum ini diharapkan dapat mencegah kerusuhan lanjutan.

img_title
VIVA.co.id
7 Agustus 2016