VIVA.co.id - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengharapkan masyarakat tidak terburu-buru menolak reklamasi Teluk Benoa, Bali. Menurut Zulkifli yang harus dicermati adalah soal ada tidaknya Amdal dalam proyek tersebut.
"Yang penting lihat dulu Analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) ada atau tidak," kata Zulkifli Hasan melalui siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Sabtu, 30 Januari 2016.
Zulkifli menambahkan, reklamasi Teluk Benoa telah disejutui oleh Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sayangnya, rencana ini mendapat penolakan dari masyarakat Bali. Alasan penolakan adalah masyarakat khawatir bahwa reklamasi akan menghilangkan kultur lokal dan mematikan pekerjaan nelayan setempat.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini menambahkan, reklamasi tak baik buru-buru ditolak. Pasalnya jika sesuai dengan Amdal, maka dibuktikan berhasil di sejumlah negara.
"Lihat Singapura lihat Dubai, karena reklamasi mereka jadi bagus," kata Zulkifli lagi.
Namun dia meminta agar proses reklamasi termasuk Teluk Benoa harus diawasi secara ketat.
"Makanya, dimanapun reklamasi harus didukung, asalkan memenuhi persyaratan Amdalnya. Jadi, reklamasi hendaknya jangan buru-buru ditolak," tambahnya.
Hal tersebut disampaikan Zulkifli menyusul pro dan kontra perihal reklamasi Teluk Benoa Bali selama ini. (ren)
Pemerintah Kaji Lebih Dalam Reklamasi Teluk Benoa
Izin pelaksanaan dikeluarkan jika memiliki Analisis Dampak Lingkungan
