Tiga Pasien DBD di Wajo Meninggal

Balita penderita DBD di RSUD dr. Slamet Mardirdjo, Jatim (23/1).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/ Saiful Bahri
VIVA.co.id
- Pasien penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan yang dirawat di rumah sakit dan puskesmas terus meningkat, dalam tiga bulan terakhir. 

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo, jumlah pasien DBD telah mencapai 86 orang, di mana tiga di antaranya meninggal dunia. Jumlah ini meningkat dua kali lipat lebih banyak, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
 
Sebagian besar pasien penderita DBD ini adalah anak-anak, sehingga unit perawatan anak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Maddukkelleng dan puskesmas di kecamatan penuh.

Guna mengantisipasi meluasnya penyebaran DBD, Dinas Kesehatan melakukan fogging atau pengasapan, pada kecamatan yang paling banyak warganya tercatat menderita DBD, seperti Kecamatan Sabbangparu dan Bola.
Tanda-tanda Kena Demam Berdarah Dengue

"Selain itu, Dinas Kesehatan juga melakukan penyelidikan epidemiologi, penyuluhan dan survei jentik," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Wajo, Nur Asri Idris, Rabu, 3 Februari 2016.
Jangan Selalu Artikan Muntah Darah Sebagai Gejala DBD

Dinas Kesehatan juga menghimbau masyarakat untuk segera memeriksakan kesehatan keluarganya, apabila mengalami panas badan lebih dari dua hari. Pemeriksaan diperlukan sebagai upaya pertolongan dini, karena sebagian besar pasien DBD meninggal akibat terlambat ditangani secara medis.
Lima Mahasiswa UGM Kembangkan Obat Nyamuk Berbahan Buah Pare

Laporan: Puang Hendra Soetomo
Nyamuk gigit kulit manusia.

Waspada DBD, Nyamuk Tak Mempan Lagi Fogging

Perubahan iklim memicu perkembangan nyamuk jadi lebih banyak dan kuat

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016