Gubernur Ganjar Pranowo Siap Tampung Eks PSK Kalijodo

Suasana di Kawasan Kalijodo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan siap menampung para eks pekerja seks komersial (PSK) Kalijodo yang digusur oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Pecahan Tembok Berlin Bersemayam di Eks Prostitusi Kalijodo

Ia mengaku akan memperkerjakan mereka di sejumlah pabrik di Jawa Tengah. "Enggak apa-apa (Eks PSK Kalijodo ditampung di Jateng). Kan mereka juga harus dapat pekerjaan. Kalau mereka mau saja, saya enggak apa-apa kok," kata Ganjar di Kabupaten Banjarnegara, Kamis 18 Februari 2016.

Meski begitu, Ganjar mensyaratkan agar PSK yang akan beralih profesi bekerja di Jawa Tengah harus terlebih dahulu mendapatkan pelatihan kerja. Itu dilakukan agar mereka mendapatkan pelatihan keterampilan dan siap bekerja profesional seperti pekerja lain di perusahaan.

Janji Ahok Bangun Masjid di Kalijodo Dipenuhi Djarot

"Saya sih enggak apa-apa, tapi yang penting dilatih dulu," ujarnya.

Menurut Ganjar, sejumlah perusahaan di Jateng, khususnya garmen saat ini masih banyak kekurangan pekerja. Ia menyebut beberapa perusahaan garmen, seperti di wilayah Solo Raya, Sukoharjo, Wonogiri, Boyolali, Kota Semarang dan kabupaten Semarang masih membutuhkan pekerja.

Djarot: Kolong Tol Kalijodo Incaran Pendatang Baru Jakarta

"Jadi yang mau menerima masih banyak. Kemarin sja Boyolali, Sragen aja masih kurang. Tapi saya belum tahu, Mensos (Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa) sudah menghubungi kemana," kata Ganjar.

Menanggapi kesan provinsi yang dipimpinnya sebagai tempat penampungan, Ganjar tegas menyatakan tidak masalah. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu bahkan selalu siap menampung siapa saja warga bermasalah yang tidak diterima di luar wialayahnya.

"Tidak apa-apa. Jateng justru harus jadi angkernya Indonesia. Sehingga kalau rakyat Indonesia yang bermasalah dan semuanya kemudian tidak mau menerima, Jateng harus siap menerima. Sebab kalau tidak dia akan terusir dari republik ini. Enggak boleh itu."

Sebelumnya, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyebut para eks PSK itu bisa disalurkan ke pabrik garmen yang ada di Jawa Tengah, seperti kabupaten Boyolali dan Jepara. Mensos mencatat, pabrik garmen di wilayah itu kini masih membutuhkan puluhan ribu tenaga kerja.

Namun sebelum itu, Mensos akan memberikan pembekalan kepada para eks PSK. Khususnya mereka yang masih dalam masa produktif. Solusi lain, Mensos juga punya opsi memberikan modal usaha sebesar Rp5 juta sebagai modal usaha kepada PSK eks Kalijodo. Hal itu seperti yang dilakukan saat pembubaran lokalisasi Gang Dolly oleh Pemkot Surabaya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya