Belum Ada Koordinasi Soal Pemindahan PSK Kalijodo

Kasawasan Kalijodo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan langkah pemindahan Pekerja Seks Komersial (PSK) yang siap ditampung di Jawa Tengah masih sebatas wacana.

Pecahan Tembok Berlin Bersemayam di Eks Prostitusi Kalijodo

Upaya yang awalnya diusulkan oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa itu belum dikoordinasikan dengan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Belum. Kami belum ada koordinasi dengan Pemerintah Kota DKI Jakarta (terkait pemindahan PSK )," kata Ganjar di Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat, 19 Februari 2016.

Janji Ahok Bangun Masjid di Kalijodo Dipenuhi Djarot

Politikus Partai Demokrasi Perjuangan itu menyatakan, jika inisiatif Mensos itu memang serius dilakukan, maka perlu koordinasi serius antara Mensos, Pemprov DKI Jakarta dan Pemprov Jateng. Hal itu menyangkut bagaimana teknis spesifik pemindahan ratusan wanita tuna susila itu.

Ganjar menyatakan jika memang tidak ada daerah yang akan menampung para eks PSK yang puluhan tahun beroperasi di, wilayahnya siap menampung.

Djarot: Kolong Tol Kalijodo Incaran Pendatang Baru Jakarta

"Kalau ditanya siap nampung atau enggak, ya saya siap karena itu warga negara yang berhak mendapat pekerjaan yang layak," kata Ganjar.

Sejumlah kabupaten/kota yang dipimpinnya akan menyediakan lapangan pekerjaan di perusahaan yang masih butuh banyak pekerja. Salah satunya pabrik garmen  wilayah Solo Raya, Sukoharjo, Wonogiri, Boyolali, Kota Semarang dan Kabupaten Semarang.

Akan tetapi, pemberian lapangan kerja kepada para eks PSK untuk bekerja di perusahaan, menurut Ganjar, butuh transisi yang cukup lama. Mereka harus menjalani serangkaian pelatihan untuk disiapkan menjadi tenaga kerja yang benar-benar profesional.

"Transisi pelatihan harus serius. Paling tidak butuh waktu hingga tiga minggu," kata mantan anggota DPR itu. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya