- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA.co.id - Kasus dugaan penipuan dan penggelapan yang dilaporkan tujuh perwakilan pedagang Pasar Turi, Surabaya, memasuki babak baru. Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur menetapkan investor Pasar Turi baru, Direktur Utama PT Gala Bumi Perkasa Henry J Gunawan, sebagai tersangka.
Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi RP Argo Yuwono, mengatakan bahwa penetapan tersangka Henry sudah diputuskan penyidik sejak beberapa hari lalu.
"Saudara HJG tersangka atas laporan pedagang Pasar Turi," katanya kepada VIVA.co.id, Jumat malam, 19 Februari 2016.
Informasi diperoleh menyebutkan, penetapan tersangka Henry berdasarkan hasil gelar perkara yang dilakukan penyidik Ditreskrimum yang menangani perkara tersebut pada 9 Februari 2016 lalu. Gelar memaparkan sejumlah bukti yang dikantongi dan keterangan para saksi.
Saksi dimaksud di antaranya 26 saksi korban pedagang Pasar Turi yang merasa dirugikan oleh pihak investor sehingga melaporkan itu ke Polda Jatim. Selain itu, ada juga saksi dari pihak Pemkot Surabaya selalu pemilik lahan Pasar Turi. "Dari situ perkara dinaikkan ke tingkat penyidikan," ujar Argo.
Manager HRD dan Humas PT Gala Bumi Perkasa, Adhy Samsetyo, belum berhasil dimintai tanggapan terkait penetapan tersangka bos PT Gala tersebut. Dihubungi VIVA.co.id melalui sambungan telpon tak direspons. Pertanyaan melalui pesan singkat juga belum dijawab.
Pembangunan Pasar Turi baru memang penuh dengan masalah hukum. Kasus yang menjerat Henry dilaporkan oleh perwakilan pedagang pada Januari 2015 lalu. Sebagian pedagang melaporkan investor, PT Gala, karena meski membayar uang muka belum mendapatkan stand atau kios.
Terkait Pasar Turi Polda juga pernah mendapatkan laporan dari pihak PT Gala Bumi Perkasa dengan terlapor Wali Kota Surabaya pada Mei 2015, terkait dugaan penyalahgunaan TPS.
Atas laporan tersebut, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini atau Risma, sempat ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda. Kasus kemudian di-SP3 setelah status tersangka Risma bikin gaduh politik nasional. (ase)
Kiai NU Berpengaruh Wafat
Akibat kanker pankreas.
