Andi yang Hendak Dinikahi Didik Jago Menari

Pernikahan sejenis
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bobby Andalan (Bali)

VIVA co.id - Andi Budi Sutrisno alias Andini (27 tahun), pria asal Wonosobo yang hendak menikah dengan Didik Suseno, warga Purworejo, ternyata berprofesi sebagai seorang guru tari. Belum diketahui bagaimana kedua insan ini bertemu, namun hubungan tali kasih keduanya sudah selama 8 bulan.

Menelaah LGBT dalam Perspektif Hukum Pidana

Menurut keterangan warga sekitar, Andi kerap mengajar tari 'Ndolalak' kepada anak-anak di kecamatan Kepil, Wonosobo. Tari Ndolalak merupakan sebuah tarian tradisional asli Purworejo yang hanya dimainkan oleh para wanita.

"Andi memang pintar nari. Bahkan gerakannya luwes layaknya seorang wanita. Kerap juga dia dapat tanggapan nari Ndolalak di kota-kota besar di Indonesia," kata SOL, tetangga Andi kepada VIVA.co.id, Kamis, 17 Maret 2016.

Meninjau Fenomena LGBT di Indonesia dalam Perspektif KUHP

Andi juga tergabung dalam sebuah group Ndolalak Arum Kusumo, Kecamatan Kepil, Wonosobo. Dalam group yang seluruhnya diisi wanita itu, Andi bahkan menjadi pentolan group karena gerakannya lebih luwes daripada penari-penari lainnya.

Ciri khas dari tarian Ndolalak ini adalah seluruh penari biasanya mengenakan pakaian khas tentara Belanda zaman dulu dengan celana pendek super ketat.

Lima Artis Tampan Ini Justru Jadi Gay

"Kalau berpakaian Ndolalak, orang pasti enggak tahu kalau dia laki-laki. Tapi warga sekitar sudah akrab dengan itu," ungkapnya.

Berkat mengajar dan manggung di daerah-daerah itulah Andi mampu menyambung hidup. Kelihaiannya dalam bidang seni tari sudah terlihat sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Sehingga beberapa sekolah SD dan SMP di daerahnya memberinya kepercayaan untuk mengajar di bidang seni tari.

"Selain menari Andi juga pintar nyanyi. Pernah ada warga yang melihat dia ngamen di daerah Purworejo dan Wonosobo," imbuh SOL.

Gelagat kewanitaan Andi memang sudah terkenal di kalangan warga. Pria tamatan SD itu mengenakan pakaian layaknya wanita tiap berada di rumah. Seperti memakai celana pendek dan kaos ketat di waktu santai.

Meskipun, saat di luar rumah, atau saat mengajar anak-anak menari, penampilan Andi sama seeperti pria lain pada umumnya.

"Pergaulannya biasa saja, cuma kumpulnya lebih sering dengan cewek," katanya.

Kabar mengenai seputar Andi menyeruak saat ia hendak melangsungkan pernikahan dengan Didik Suseno di Dukuh Mejing RT 04 RW 02  Desa Teges Wetan, Kepil, Wonosobo pada Sabtu, 12 Maret 2016 lalu. Pernikahan terlarang itu terbongkar berkat laporan masyarakat kepada aparat Polsek Kepil yang kemudian mendatangi pesta pernikahan tersebut.

Kanit Reskrim Polsek Kepil, Aiptu Harsono, mengatakan, saat polisi datang ke lokasi
kedua pasangan sejenis ini telah berdandan layaknya pasangan pernikahan biasa. Andi alias Andini sudah berbusana lengkap pengantin wanita, dan Didik sebagai pengantin pria mengenakan jas lengkap.

Dari pihak pria yang berperan sebagai mempelai wanita atau Andi bahkan sudah mengumumkan acara pernikahan sejak tiga hari sebelumnya. Nasi kenduri sebagai wujud rasa syukur pun sudah disebar kepada warga.

Sementara itu, calon mempelai laki-laki pun sudah meminta surat numpang nikah dari KUA Kecamatan Pituruh, Purworejo, dan mengurus berkas pernikahan dari KUA Kecamatan Kepil, Wonosobo. Namun, setelah KUA mengetahui ternyata mempelai wanitanya juga laki-laki, permohonan itu langsung ditolak.

Meski ditolak, kedua belah pihak tetap nekat melaksankannya. Namun akhirnya ketika dua mempelai sudah lengkap dengan riasan termasuk Andi yang berdandan perempuan, kepolisian datang dan membubarkannya dengan cara kekeluargaan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya