Pelayat Jenazah Calon Mantu Santoso Kibarkan Bendera ISIS

Bendera ISIS saat pemakaman Jenazah Fonda Amar Sholihin, Jumat, 18 Maret 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fajar Sodiq.

VIVA.co.id - Jenazah calon menantu Santoso, Fonda Amar Sholihin, yang tertembak dalam baku tembak dengan pasukan gabungan TNI-Polri di Poso, Sulawesi Tengah, telah diberangkatkan menuju pemakaman di Polokarto, Sukoharjo. Jenazah Fonda tiba di rumah duka pada Jumat, 18 Maret 2016, sekitar pukul 04.30 WIB.

Sulut Paling Rawan Jadi Jalur Eksodus Abu Sayyaf dan Santoso

Kemudian jenazah Fonda yang masih terbungkus kantong jenazah langsung dikeluarkan untuk dikafani. Lalu disemayamkan di rumah duka di Brengosan RT 02 RW 12, Purwosari, Solo.

Untuk memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah, panitia pemakaman melaksanakan salat jenazah sebanyak dua kali yang dipimpin oleh Ustaz Sholeh Ibrahim dan Ustaz Abu Husna. Ratusan pelayat pun terlihat mendatangi rumah duka.

TNI Ajak Anggota Teroris Santoso Nyangkul Sawah

Kondisi jenazah Fonda, dijelaskan humas panitia pemakaman, Endro Sudarsono, mengalami luka di beberapa bagian tubuh. Di antaranya, kaki kanan patah, luka sobek di bagian perut kiri, serta gigi depan yang rontok. Selain itu juga ditemukan bekas luka tembakan di bagian kepala.

"Kami sangat menyayangkan kepada pihak kepolisian karena jenazah seolah dibiarkan saja saat di rumah sakit. Ini tiba di rumah duka kondisinya masih terbungkus kantong jenazah dan belum disucikan. Makanya kami langsung mengkafaninya," ujar Endro di rumah duka, Jumat, 18 Maret 2016.

Polri: Abu Sayyaf Lari ke Sulut jika Diserang Filipina

Setelah prosesi upacara pelepasan jenazah selesai, selanjutnya sekitar pukul 07.00 WIB, jenazah dimasukkan ke mobil ambulans menuju tempat pemakaman muslim di Polokarto, Sukoharjo.

Ratusan pelayat tampak mengiringi pemberangkatan jenazah menuju makam. Hanya saja, beberapa pelayat yang terdiri dari pemuda muslim itu membawa dan mengibarkan bendera yang identik dengan bendera ISIS. Bendera tersebut dikibarkan selama mengiri prosesi pemberangkatan jenazah. (ase)

Santoso alias Abu Wardah saat masih hidup bersama anggotanya di pedalaman hutan Sulawesi.

Bulan Ramadan Waktu yang Tepat Santoso Menyerah

Bulan Ramadan ini momentum mengakhiri gerilya di Gunung Biru, Poso.

img_title
VIVA.co.id
7 Juni 2016