Earth Hour, Pusat Kota Semarang Gelap

Ilustrasi mati listrik.
Sumber :
  • Dwi Royanto

VIVA.co.id - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi memimpin aksi satu jam tanpa listrik di kawasan Kota Semarang, Sabtu malam, 19 Maret 2016. Aksi menyambut Eart Hour 2016 ini dilakukan dengan mematikan lampu penerangan di sejumlah jalan di Kota Lumpia.

Dalam aksi ini, wali kota yang akrab disapa Hendi itu secara khusus mulai memotori mematikan listrik di kediamannya di Lempong Sari, Jalan Abdurahaman Saleh, tepat pada pukul 21.30 WIB. Setelah itu secara pribadi mulai melanjutkan aksi ini dengan mematikan lampu jalan di Pusat Kota Semarang. Seperti Jalan Pahlawan, Simpang Lima, Pandanaran, Jalan Pemuda, dan kawasan Tugu Muda.

Secara berurutan, sejumlah kawasan penting di Semarang itu gelap gulita hingga pukul 21.30 WIB. Meski demikian, aktivitas di kawasan ini tetap berjalan normal tanpa hambatan berarti.

Seperti halnya di Jalan Pahlawan. Meski kondisi gelap, kawasan yang setiap malam Minggu dijadikan tempat nongkrong warga di pusat kota tetap beraktivitas seperti biasa. Masyarakat dari berbagai komunitas terlihat asik dalam aksi tanpa listrik ini.

"Saya memulai aksi ini dengan mematikan listrik di rumah saya selama 1 jam. Meskipun tidak semua melakukan tapi paling kita bisa mulai sekecil apapun," kata Hendi.

Terkait kegiatan Earth Hour yang dilakukan setiap tahun, Hendi mengaku Kota Semarang pernah meraih penghargaan Internasional Earth Hour City Challenge (EHCC) kategori National Earth Hour Capital di Vauncouver, Kanada pada 2014 lalu.

"Karena itu sudah seharusnya Kota Semarang terus ikut berpartisipasi dalam menyambut Earth Hour setiap tahunnya, " ujarnya.

Dari pantauan, meski sejumlah jalan di Semarang sempat gelap gulita, akan tetapi masih terdapat lampu di sejumlah tempat pusat perbelanjaan yang tetap menyala.

Kegiatan Earth Hour diketahui menjadi sebuah kampanye global bagi semua penduduk bumi baik individu, komunitas, pelaku bisnis, maupun pemerintah untuk bersama-sama peduli dalam upaya penurunan emisi karbondioksida yang memicu pemanasan global dan perubahan iklim.

Kegiatan tersebut dimaksudkan agar dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat untuk melakukan perubahan haya hidup menjadi lebih ramah lingkungan. Tahun ini, kegiatan mematikan listrik selama satu jam, dipusatkan di dua ikon Indonesia yang dikenal dunia. Yaitu di Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

Tak Perlu Earth Hour, di Kalbar Sudah Sering Mati Listrik

(mus)

Masyarakat Semarang berkumpul di Lawang Sewu saat Earth Hour

Earth Hour, Lawang Sewu Semarang Makin 'Seram'

Tepat pukul 21.30 WIB, lampu di kawasan itu padam.

img_title
VIVA.co.id
20 Maret 2016