Kasus Siyono, DPR Akan Evaluasi Kinerja Densus 88

Ilustrasi penangkapan oleh Densus 88
Sumber :
  • VIVA.co.id/D.A Pitaloka
VIVA.co.id
- Anggota Komisi III DPR RI, Arsul Sani mendukung langkah autopsi yang dilakukan terhadap jenazah terduga teroris, Siyono yang diduga tewas di tangan Densus 88 Antiteror Mabes Polri.


Siyono sebelumnya tewas setelah dijemput paksa oleh Densus 88 di kawasan Klaten, Jawa Tengah. Laporan RS Bhayangkara R Sukanto, ditemukan sejumlah luka memar di sekujur tubuh Siyono. Ia dinyatakan tewas akibat adanya benturan benda tumpul di kepala bagian belakang.

"Temuan tim forensik tersebut beserta hasil investigasi yang dilakukan oleh berbagai pihak seperti Komnas HAM, Muhammadiyah, dan Kontras merupakan bahan yang berguna untuk mengungkap dugaan tersebut," katanya di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 5 April 2016.

Pedagang Helm Ditangkap Densus 88 di Bekasi
Arsul berharap, hasil autopsi dan data penelusuran berbagai penelusuran dugaan penganiayaan, Siyono juga bisa disampaikan pada DPR.

Densus 88 Ringkus 7 Penembak Polisi Bima, Dua Tewas Didor
"Komisi III akan menjadikan bahan yang sangat berguna dalam Rapat Kerja dengan Kapolri untuk mengevaluasi kinerja Densus 88 secara keseluruhan," ujarnya menegaskan.

Densus 88 Periksa Barang Bukti yang Ditemukan di Garut
Politisi PPP ini menambahkan, tidak menutup kemungkinan DPR akan menindaklanjuti data tersebut dengan menggunakan hak politik yang dimilikinya. Hal ini dilakukan setelah memanggil Kapolri untuk meminta penjelasan.

"Tidak tertutup kemungkinan hasil tim forensik dan investigasi tersebut akan didalami di Panja Penegakan Hukum Komisi III."

Sebelumnya, makam terduga teroris Siyono yang tewas saat ditangkap Densus 88 dibongkar untuk proses autopsi. Kegiatan ini melibatkan sembilan dokter forensik yang dikerahkan PP Muhammadiyah. Autopsi dilakukan untuk menyelidiki penyebab kematian Siyono di tangan Densus 88.

Muhammadiyah menyatakan menanggung seluruh biaya hidup keluarga Siyono, pria yang tewas setelah ditangkap Densus 88 beberapa waktu lalu. Selain itu, Muhammadiyah juga mendorong agar kasus kematian Siyono dibuka dengan terang. Ini sesuai permintaan keluarga Siyono kepada Muhammadiyah.

[Baca: ]

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya