Kesaksian Sandera: Kelompok Abu Sayyaf Menyaru Polisi

10 warga negara Indonesia saat dibebaskan kelompok bersenjata Abu Sayyaf, Minggu (1/5/2016)
Sumber :
  • Office of Sulu Governor/Handout via Reuters

VIVA.co.id – Julian Philip (50), salah seorang sandera yang dibebaskan kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina menceritakan kesaksiannya saat dibajak kelompok pemberontak tersebut pada 25 Maret 2016.

Pria asal Minahasa ini mengingat pada hari itu sekira pukul 15.20 waktu setempat, kapal mereka didatangi oleh delapan orang yang menggunakan speed boat.

Saat itu, kata Philip, delapan tamu tak dikenal itu mengenakan baju seragam kepolisian Filipina. Sehingga tidak ada satu pun awak yang menyadari kalau mereka adalah perompak.

"Mereka menggunakan seragam national police Filipina. Jadi kita anggap mereka petugas. Setelah mereka naik ke kapal dengan senjata lengkap, mereka langsung menyandera kita,"  kata Philip di Jakarta, Senin 2 Mei 2016.

Awalnya, seluruh perompak hendak mengikat sepuluh awak kapal. Namun karena berjanji tidak akan melawan, akhirnya perompak hanya meminta kapal diarahkan ke wilayah Tawi-Tawi Filipina Selatan.

"Kita disuruh lepas punya gandengan tongkang, maunya kita dibuang jangkar tapi mereka tidak setuju," katanya.

Sesampainya di Tawi-Tawi, Julian bersama awak kapal lainya sempat berpindah-pindah selama masa penyanderaan.

"Karena kita nggak melakukan perlawanan, akhirnya kita dibawa terus kalau ada perahu-perahu dan kapal di jalan mereka menghindar," katanya.

Abu Sayyaf Ledakkan Bom di Filipina, 9 Orang Tewas

Julian Philip merupakan satu dari sepuluh orang sandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf yang dibebaskan pada Minggu 1 Mei 2016. Ia ditahan selama 35 hari di Filipina.

Sepuluh sandera ini akhirnya bisa dibebaskan berkat negosiasi tanpa membayar sepeser pun permintaan tebusan seperti yang diinginkan kelompok Abu Sayyaf yakni sebesar 50 juta peso atau setara Rp15 miliar.

Dikenal Brutal, Tokoh Sentral Abu Sayyaf Serahkan Diri
Ilustrasi - Karyawan memeriksa kondisi suhu envirotainer berisi bahan baku vaksin COVID-19 buatan Sinovac saat tiba di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 20 Juni 2021.

Kaleidoskop 2021: Lonjakan COVID-19, KRI Nanggala hingga Herry Cabul

Sepanjang 2021, terjadi berbagai peristiwa yang menjadi perhatian, mulai dari lonjakan kasus COVID-19, tenggelamnya KRI Nanggala-402 hingga terkuaknya kasus asusila.

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2021