tvOne Promosikan 8 Program Baru dan Unggulan di Yogyakarta

Chief Of Programming tvOne Sulaeman Sakib
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Daru Waskita (Yogyakarta)

VIVA.co.id – Delapan tahun menghiasi layar kaca televisi di Indonesia, kini TVOne kembali memperkenalkan delapan program baru dan program unggulan sepanjang tahun 2016.

ILC HUT tvOne, Potret Hukum Indonesia 2019: Benarkah Tajam Sebelah?

Di antaranya Kabar Petang, Indonesia Lawyer's Club (ILC), Apa Kabar Indonesia Malam, Kabar Siang, Benang Merah, Boxing Weekend, One Pride MMA, dan Suara Rakyat.

Chief Operation Officer  PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) David Burke mengatakan, dalam ulang tahun ke delapan ini, TVOne mengambil tema "8 Tahun tvOne Inspirasi Dunia.”

Aa Gym: Rileks Saja Hadapi Perbedaan

Hal ini merunut dari beberapa program tvOne, seperti Breaking News, yang telah menjadi referensi beberapa televisi di Amerika, Inggris, Jepang, dan bahkan dalam waktu dekat, salah satu televisi di Prancis.

"Jadi, tayangan breaking news tvOne ini juga disiarkan secara live oleh televisi di luar negeri, seperti kejadian bom Thamrin beberapa waktu yang lalu. Sehingga, apa yang ditayangkan tvOne tidak hanya inspirasi lndonesia saja, namun inspirasi dunia," kata Burke dalam jumpa pers "8 Tahun tvOne Inspirasi Dunia" di Yogyakarta, Senin 2 Mei 2016.

PDIP: tvOne Bukan Hanya Tontonan tapi Juga Tuntunan

Meski kini sudah ada empat stasiun televisi berita, namun selama delapan tahun ini, program-program unggulan tvOne mendapatkan rating yang cukup tinggi.

Seperti Boxing Weekend, yang merupakan program baru, namun banyak penontonnya. Apalagi, dengan talkshow ILC, yang sejauh ini tidak ada yang bisa mengalahkannya.

"Program One Pride MMA, yang merupakan olahraga masa depan, juga mendapatkan share yang cukup tinggi dalam program olahraga yang disiarkan sejumlah televisi di Indonesia," jelasnya.

Program terbaru Suara Rakyat akan semakin mendekatkan tvOne dengan keinginan atau persamaan emosional dengan penonton, telah berjalan mulai dari Jakarta, Bandung, dan saat ini di Yogyakarta (malam ini), dan selanjutnya Surabaya, Medan serta Palembang.

"Suara Rakyat ini mengangkat suatu tema atau masalah, bukan dari pejabat, isu nasional atau kasus pejabat. Namun, keinginan dari masyarakat berdasarkan survei yang telah dilakukan sebelumnya," ungkap Chief Of Programming tvOne Sulaeman Sakib.

Menurut Kang Ule, panggilan akrab dari Sulaeman Sakib, saat ini, suatu program akan banyak ditonton oleh masyarakat, jika memiliki kesamaan emosional.

"Kesamaan emosional penonton televisi hanya dalam waktu terbatas, dan akan berbeda lagi ketika ada program lain. Sehingga, penonton tinggal memindah channel televisi dengan remote control untuk menonton tayangan televisi lainnya," ungkapnya.

Pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia, Effendi Ghazali, yang didaulat sebagai host dalam program Suara Rakyat mengatakan, ingin membawa program Suara Rakyat untuk mendapatkan penghargaan Asean Television Award, yang hingga saat ini baru satu-satunya diperoleh oleh salah satu nasional di Indonesia.

"Talk Show Republik BBM, yang dulu saya menjadi salah satu host, mendapatkan penghargaan itu, dan sampai sekarang belum ada lagi. Saya ingin, Suara Rakyat nantinya mendapatkan penghargaan itu,"katanya.

Effendi juga mengaku, bersedia menjadi host dalam program Suara Rakyat, karena tidak ingin mengulangi kesuksesannya dalam acara talk show di TVOne yaitu Negeri Setengah Demokrasi, yang rating-nya tinggi, namun tidak ada yang pasang iklan, karena isinya terlalu pedas mengkritik pemerintah.

"Saya tidak mau lagi terikat dengan rating, yang justru membuat program tersebut tidak laku dijual, karena para pemasang iklan takut. Untungnya, program Suara Rakyat tidak dibebani rating oleh produsernya," katanya sambil tertawa.

Sementara itu Direktur eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, rekan tandem Effendy Ghazali mengatakan, bersedia menjadi host dalam program Suara Rakyat, karena ketika lembaga peneliti melakukan penelitian dalam beberapa bulan, namun ketika diterbitkan oleh televisi hanya satu jam, terasa sangat tidak nyaman.

"Kan kita penelitian butuh waktu, tenaga, biaya yang banyak. Eh, ketika keluar di televisi, hanya sekitar satu menit saja kurang. Makanya, menjadi host program Suara Rakyat ini mengobati kekecewaan saya. selain bermitra dengan Effendi Ghazali sangat menyenangkan," jelasnya.

Qodari juga mengatakan, program berita seperti talk show  harus mengandung pendidikan dan hiburan kepada masyarakat. Karena, tanpa keduanya, dipastikan tidak akan laku.

"Kalau hanya diberi pendidikan terus, maka penonton akan bosan. Namun, jika diselingi hiburan yang mendidik, maka penonton tidak akan pindah channel. Itu yang coba ditawarkan program Suara Rakyat," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya