Divonis 6 Tahun Bui, Kurir Sabu Minta Dikorting

Vonis kasus narkoba
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA.co.id – Siti Munthoyanah alias Yeyen meratap sedih begitu Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya menjatuhkan vonis enam tahun penjara terhadapnya. Terdakwa perkara narkotika itu merengek dan meminta hukuman dikorting.

Panik Diciduk Polisi, Rendi Si Kurir Nakorba Lampung Nekat Telan Sabu

Vonis enam tahun penjara tersebut dibacakan Ketua Majelis Hakim Matheus Samiaji di PN Surabaya, Senin sore, 9 Mei 2016. "Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersama-sama mengedarkan narkotika golongan satu bukan tanaman (sabu-sabu)," kata hakim.

Vonis tersebut lebih ringan dari tuntutan jaksa. Sebelumnya, jaksa penuntut umum, Sucipto, meminta hakim agar menghukum terdakwa sepuluh tahun penjara. Terdakwa dinilai melanggar Pasal 112 UU Narkotika.

Viral 'Abang Ojol' Ringkus Kurir Narkoba di Ciledug

Meski lebih ringan, terdakwa tetap keberatan. Dia merengek kepada hakim dan meminta hukuman lebih diringankan lagi. "Saya mengaku salah dan menyesal, Pak Hakim," kata Yeyen.

Namun Hakim tak peduli. "Waktu berbuat kamu tidak menyesal, sekarang baru mengaku menyesal. Sekarang tanggung sendiri akibatnya," kata hakim Matheus.

Kurir Narkoba Asal Malaysia Sembunyikan Sabu dalam Perut Ditangkap di Bandara Ngurah Rai Bali

Dijelaskan dalam dakwaan, Yeyen didakwa menyalahgunakan narkotika dengan menjadi perantara dari pengedar bernama Bowo (DPO). Watu itu, Yeyen merupakan pacar Bambang, teman Bowo, yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Porong, Sidoarjo, karena perkara narkotika.

Setelah menerima sabu-sabu seberat 0,14 gram dari Bowo, Yeyen lalu memberikannya kepada oknum polisi Kepolisian Daerah (Polda) Jatim, Briptu Rudolf David Borang. Dalam berkas terpisah, petugas tahanan Polda Jatim itu dituntut jaksa sembilan tahun penjara.

Anak Perwira TNI saat menjalani perawatan medis usai ditembak anggota Polisi. (Foto: Istimewa).

Anak Perwira TNI Ditembak Oknum Polisi di Kendari, Begini Kronologinya

Seorang anak anggota TNI bernama Melisa di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dilarikan ke rumah sakit akibat terkena peluru yang ditembakkan anggota polisi

img_title
VIVA.co.id
1 Februari 2024