VIVAnews -- Menyuruh orang bunuh diri, tentu bukan perkara gampang. Tetapi, Noordin M. Top --teroris yang paling dicari aparat di republik ini-- bisa melakukannya. Entah kharisma apa yang ada pada diri warga Malaysia ini, sehingga selalu saja ada orang yang direkrutnya hanya untuk mati.
Dia adalah pemimpin Pondok Pesantren Lukmanul Haqiem, Johor, Malaysia, menggantikan Mukhlas, warga Indonesia yang juga pernah menjadi pemimpin di pondok yang sama. Dicurigai menjadi sarang teroris, pemerintah Malaysia membredel pesantren itu awal 2000-an.
Alumni Lukmanul Hawiem kebanyakan mengungsi ke Indonesia, seperti Noordin M. Top, Azhari Husin, Mukhlas (Ali Gufron) dan sejumlah teman-temannya. Berada di pulau Sumatera dan Jawa, kemudian menebar teror ke seantero republik. Sejak 2000 itu pula, teroris di Indonesia paling populer dengan aksi bom bunuh dirinya yang sebelumnya belum pernah terdengar.
Kelompok Noordin ini memang memiliki tim sendiri untuk merekrut orang yang rela mati. Salah seorang tokoh perekrutnya adalah Iwan Dharmawan alias Rois. Komandan lapangan pengeboman kantor Kedutaan Besar Ausralia, Kuningan, Jakarta Selatan, ini mendirikan kamp pelatihan di Gunung Peti, Cisolok, Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.
Menurut temuan polisi, tempat ini dirancang untuk memilih pelaku bom bunuh diri. Rois ditangkap pada November 2004 di Bogor, dia dijatuhi hukuman mati pada Juli 2005.
Tim perekrut lainnya adalah Jabir yang bernama asli Gempur Budi Angkoro. Jebolan Pondok Ngruki ini sudah terlibat sejak awal aksi terorisme bersama Noordin. Anggota Jamaah Islamiah dari Madiun inilah yang merekrut Salik Firduas, pelaku bom bunuh diri pada Bom Bali II. Jabir tewas dalam dalam sebuah penggerebekan 29 April 2006 di Wonosobo, Jawa Tengah.
Salain Jabir ada lagi Harun alias Syaiful alias Fathurrobi. Dikenal sebagai instruktur group Cimanggis, Maret 2004. Dia bersama Rois merekrut para pemuda yang kemudian ambil bagian dalam pemboman September 2004. Mujahid Ambon dan Poso ini kini sedang menjalani hukuman 9 tahun penjara.
Setelah perektrutan, pemuda-pemuda yang rela bunuh diri itu akan digembleng Baharudin Soleh alias Abdul Hadi, seorang teman dekat Noordin. Biasanya mereka akan diberi tambahan intruksi yang dikaitkan dengan agama. Pengeboman Kedutaan Besar Australia dan Bom Bali II adalah hasil gemblengannya. Soleh juga tewas dalam penggerebekan 29 April 2006 di Wonosobo, Jawa Tengah.
Buah gemblengan mereka antara lain adalah Iqbal alias Arnasan alias Lacong Pelaku bom bunuh diri di Bali 2002. Sebelum mati, Iqbal sempat meninggalkan pesan dalam sebuah video. Dia berharap kematiannya memberi inspirasi kepada yang lain untuk mengembalikan kebesaran Negara Islam Indonesia yang dicita-citakan Kartosoewirjo.
Kemudian ada Asmar Latin Sani, yang meledakkan bom berikut dirinya sendiri pada peristiwa Marriott 2003, Jakarta. Santri jebolan Ngruki 1995 diketahui sebab, setelah truk yang dibawanya meledak, potongan kepalanya ada di sebuah lantai. Selanjutnya ada Heri Golun, pelaku bom bunuh diri pemboman Kedutaan Besar Australia, Kuningan, Jakarta Selatan, September 2004.
Setelah itu muncul pula Misno, pelaku bom bunuh diri di Café Manega, Jimbaran, Bali 1 Oktober 2005. Putra penggarap ladang di Cilacap yang cuma berpendidikan sekolah dasar ini tewas dalam usia 23 tahun. Di hari yang sama, ikut ambil bagian Salik Firdaus yang meledakkan dirinya di Café Nyoman, Jimbaran. , Bali 1 Oktober 2005. Dia seorang ustad yang mengajar di pesantren al-Mutaqien, Cirebon.
Bom bunuh diri juga yang meledak di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlon, Mega Kuningan, Jakarta, pada Jumat 17 Juli 2009. Dua pelaku ini hingga hari ini belum diketahui identitasnya. Polisi masih mencari tahu siapa mereka sebenarnya.
Adapun mereka yang pernah mendapat gemblengan untuk aksi bunuh diri namun kemudian dibatalkan adalah Anif Solchanudin. Dia direkrut sebagai pelaku bom bunuh diri yang keempat untuk Bomb Bali II. Belakangan ditangkap pada November 2005, dengan tuduhan menampung Noordin.
Kemudian Apuy -- Syaiful Bahri-- anggota Ring Banten dari Cigarung, Sukabumi, terlibat dalam bom Kedubes Australia 2004. Dia juga awalnya terpilih sebagai calon pelaku bom bunuh diri. Ditangkap November 2004 di Bogor, dijatuhi hukuman 10 tahun penjara, September 2005.
Nasib setupa juga dialami Chandra alias Farouk. Diduga awalnya dia direkrut untuk bunuh diri. belakangan batal, dia hanya menampung Noordin dalam pelariannya.
VIVA.co.id
28 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Dewas KPK Ungkap Penyalahgunaan Wewenang Nurul Ghufron: Diminta Mutasi PNS Kementan ke Jawa
Nasional
28 Apr 2024
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dilaporkan ke Dewas KPK atas dugaan penyalahgunaan wewenang lantaran diminta bantuan memindahkan PNS Kementan pusat ke Jawa Timur.
Ratusan Polisi di Lombok Kawal Tabligh Akbar UAS.
Langkah strategis PDIP, akan diambil dalam forum Rakernas partai diakhir Mei 2024. Termasuk dalam mempersiapkan gelaran pilkada serentak 2024. Juga soal dinamika politik.
Pria berinsial JJ, mengaku sebagai anggota TNI pangkat Mayor Jenderal ditangkap saat mendatangi Markas Kodam I Bukit Barisan (BB). Ternyata TNI gadungan
Round Up
Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional
Nasional
27 Apr 2024
Berita tentang nasib dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi yang terpopuler.
Selengkapnya
Partner
Penggemar Naruto penasaran dengan misteri garis keturunan karakter, termasuk Naruto dan Kakashi. Teori menarik mengemuka, menyebutkan kemungkinan ibu Kakashi berasal dari
Anggota DPR RI menilai besaran bankeu untuk desa itu terbilang kecil jika dilihat dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.
Gempa Garut Terasa Hingga Banten
Banten
27 menit lalu
Gempa Garut terasa hingga Banten. Gempa berkekuatan 6,6 SR itu terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024. Pusat gempa berada di 8.42LS, 107.26BT, berjarak sekitar 151Km.
PosIND Buka Layanan Kargo Bagi Jamaah Haji Kirim Barang ke Tanah Air
Jabar
sekitar 1 jam lalu
Indonesia tahun ini mendapat 221.000 kuota haji. Selain itu, Indonesia juga mendapat tambahan sebesar 20.000 kuota. Sehingga, total kuota haji Indonesia tahun ini
Selengkapnya
Isu Terkini