Pemadaman Lahan Terbakar Tak Kenal Libur Lebaran

Area terbakar di Riau yang harus dipadamkan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ali Azumar

VIVA.co.id – Usai salat Idul Fitri, masyarakat Riau yang merayakan hari Lebaran biasanya berjalan-jalan sekaligus melakukan silaturahim. Namun tidak dengan halnya Satgas Udara Pencegahan Kebakaran Lahan dan Hutan di Riau.

Mungkinkah Fatwa Agama Cegah Kebakaran Hutan di Indonesia?

Usai salat Id, tak sempat berkumpul bersama keluarga, mereka langsung mengenakan baju seragam dan terbang melakukan pemadaman serta pemantauan areal yang terbakar di provinsi tersebut.  

Janji tetap bekerja meski Lebaran ini sebelumnya disampaikan Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsma Henri Alfiandi.

BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau Agustus 2020

"Meski Lebaran, kami akan tetap terbang kalau ada lahan terbakar," ujar Marsma Henri Alfiandi.

Sementara Kepala Seksi Pusat Operasi Lanud Roesmin Nurjadin, Mayor Lek Ferry Duwantoro, kepada VIVA.co.id menjelaskan bahwa pada saat Lebaran, Tim Satgas Udara memang tetap terbang membuat water bombing.

RUU Cipta Kerja, Jokowi Lemahkan Penegakan Hukum Lingkungan

"Rabu 6 Juli 2016 helikopter MI-8 registrasi UR-CMI melaksanakan water bombing di daerah Pelalawan. Tepatnya di kawasan Taman Nasional Tesso Nillo," ujar Ferry di Riau, Rabu 6 Juli 2016.

Tak hanya itu, pihaknya juga mengerahkan dua pesawat air tractor untuk melakukan check spot 'pantauan lokasi' dan drop water 'penyiraman' di tiga titik.

"Operasinya di Langgan dan Ukui (Kabupaten Pelalawan) dan Rokan Hulu," kata dia.

Di tempat terpisah, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Sugarin, menjelaskan bahwa saat ini di Sumatera terdeteksi 49 titik api dengan level confident 'serius' lebih dari 50 persen.

Rinciannya adalah di Lampung terdapat dua titik, di Sumatera Utara 21 titik, di Bengkulu satu titik, di Sumatera Barat empat titik, Aceh ada tujuh titik, di Jambi tiga titik serta di Riau terdapat 21 titik api.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya