Korban Vaksin Palsu Besok Diimunisasi Ulang di Tiga RS Ini

Rumah Sakit Harapan Bunda.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Menindaklanjuti kasus maraknya peredaran vaksin palsu, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila Moeloek, berkomitmen untuk memberikan imunisasi kepada para korban yang telah diberikan vaksin palsu.

Hoaks, WHO Temukan Vaksin COVID-19 Palsu di Indonesia

"Kami memutuskan untuk melakukan imunisasi wajib, untuk meletigasi dampak pembelian vaksin palsu tersebut," kata Nila saat menggelar konferensi pers di Kementerian Kesehatan, Minggu, 17 Juli 2016.

Dalam pernyataannya, Nila mengatakan akan melaksanakan imunisasi ulang secara bertahap mulai Senin, 18 Juli 2016.

WHO Temukan Vaksin Palsu COVID-19 di India dan Afrika

"Besok hari Senin, kami sudah mempersiapkan bersama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov DKI Jakarta dan Dinkes Jawa Barat. Banten sementara belum, karena datanya belum lengkap," ujar Nila.

Rencananya, pemberian imunisasi wajib bagi para korban vaksin palsu akan dilakukan di tiga tempat, yakni di Rumah Sakit (RS) Ciracas, Jakarta Timur, RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, dan RS Sayang Bunda, Bekasi

Lebih 2.500 Warga India Jadi Korban Vaksin COVID-19 Palsu

Ia melanjutkan, pemberian imunisasi tidak dilakukan secara sekaligus, melainkan bertahap. Dari data korban yang telah didapatkan dan dikumpulkan, mereka nantinya akan diminta untuk datang melakukan vaksin ulang.

"Dari kemarin, Satgas sudah melakukan kontak kepada orangtua yang mau anaknya mendapat imunisasi wajib ini atau yang telah menerima vaksin palsu. Kami sudah menerima daftarnya, kurang lebih 20 orang. Mungkin besok masih bisa bertambah lagi," tuturnya.

Selain itu, Nila juga meminta agar proses imunisasi ulang yang akan dilakukan besok didampingi dokter anak dan perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Hal ini dilakukan agar cara pemberian imunisasi ulang ini seragam dan menjadi pedoman untuk semua korban di seluruh Indonesia.

"Seandainya memang ada yang terkena dan ingin melakukan atau akan dilakukan lagi imunisasi wajib tersebut, ini caranya supaya seragam," kata Nila. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya