Menjelajah Kisah Surabaya Lewat Kardus

Pameran Subcreation di Gedung Balai Pemuda Surabaya, Jawa Timur.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Januar Adi Sagita (Surabaya)

VIVA.co.id – Surabaya merupakan sebuah kota yang sarat dengan sejarah. Kota di Jawa Timur ini memiliki banyak peran di masa lalu, mulai era kolonial, zaman pergerakan, hingga era kemerdekaan.

Sosok Paspampres yang 'Lindungi' Jokowi di Konawe, Ternyata dari Korps Baret Merah

Berbagai kisah Surabaya itu dirangkai dengan cara yang unik oleh komunitas Surabaya Creative Network (SCN). Mereka menggambarkan sejarah Surabaya dari zaman ke zaman lewat media kardus.

Kardus-kardus itu mereka ukir membentuk wajah sejumlah tokoh, bangunan serta seni dan budaya di Surabaya. Bentuk-bentuk ukiran dari kardus itu mereka bagi menjadi empat zaman. Mulai dari Surabaya pada masa kolonial, pergerakan, perlawanan, dan perayaan. Hasil karya itu mereka pamerkan dalam kegiatan Subcreation di Gedung Balai Pemuda Surabaya, Senin, 25 Juli 2016. 

Merasa Suaminya Dikriminalisasi, 2 Ibu Asal Sumsel Datangi Mabes Polri Cari Keadilan

Koordinator SCN, Hafshoh Mubarak, mengatakan, untuk zaman kolonial, dilambangkan dengan ukiran berbentuk berbagai bangunan peninggalan Belanda. Di antaranya Gedung Balai Pemuda, serta Hotel Yamato yang menjadi saksi perobekan bendera Belanda. “Lalu pada era pergerakan ada ukiran sejumlah wajah pahlawan, mulai dari Bung Karno, Dr Soetomo, dan Tjokroaminoto,” kata Hafshoh di Surabaya, Senin, 25 Juli 2016.

Sedangkan pada era perlawanan ada ukiran berbentuk peperangan, serta Bung Tomo yang sedang berpidato. Sementara era perayaan itu digambarkan antara lain dengan berbagai ukiran tarian remo. 

Sempat Dihentikan, AS Kirim Lagi Bantuan Militer ke Israel Senilai Rp 16 Triliun

Hafshoh melanjutkan, dia sengaja memilih kardus sebagai media untuk mengenalkan sejarah Surabaya karena dianggapnya unik. “Karena selama ini yang ada itu biasanya kalau seni ya mural, serta lukisan. Nah, kali ini kami ingin tampil berbeda dengan menggunakan media kardus,” ujarnya.

Sementara itu, panitia Subcreation Angger DriWiranata mengatakan, untuk menyiapkan pameran itu, dia membutuhkan sebanyak 120 lembar kardus. Sedangkan, semua ukiran itu diselesaikan selama empat hari.

“Jadi kami memang benar-benar bekerja keras karena kami harus mengumpulkan kardus dari pengepul, lalu mengukirnya menjadi berbagai bentuk hanya dalam waktu empat hari,” kata Angger.

Angger melanjutkan, kegiatan itu digelar pada 25-27 Juli 2016. “Karena ini juga dalam rangka meramaikan Prepcom3 UN Habitat yang sekarang juga sedang berlangsung di Surabaya,” ujar dia.

(ren)

 

Zahwa Massaid dan Aaliyah Massaid

Terenyuh, Reaksi Zahwa Massaid Usai Aaliyah Massaid Dilamar Thariq Halilintar: Nangis Sejadi-jadinya

Thariq Halilintar terlihat membagikan beberapa kolase foto yang menampilkan dirinya saat melamar Aaliyah Massaid dengan pemandangan bunga-bunga yang indah di luar negeri.

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024