Perangi Korupsi, Polri dan KPK Sepakat Kerja Sama

Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Ketua KPK, Agus Rahardjo, di kantor KPK, Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Eka Permadi

VIVA.co.id – Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian, membahas berbagai kerja sama untuk penanganan kasus korupsi. Usai pertemuan, kedua pimpinan lembaga sama-sama menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan upaya pemberantasan korupsi.

Novel Baswedan Ragu Penyerangnya Akan Dipecat dari Kepolisian

"Intinya kita prihatin dengan situasi korupsi yang ada di Indonesia, karena negara-negara di sekitar kita semua maju. Kita juga maju, tapi memang masih ada kultur-kultur yang koruptif, itu masih ada," kata Tito di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Agustus 2016.

Atas dasar itu, Polri sepakat bersama KPK untuk berada di garis depan memberantas korupsi dan melakukan pencegahan. 

Novel Minta Kedua Penyerangnya Dibebaskan, Daripada Mengada-ada

"Kita masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Di antaranya kelebihan KPK ini selain masalah anggaran, kultur yang sudah sangat baik internalnya, sekaligus posisi politiknya kuat," papar Tito. 

Di sisi lain, Polri punya kelemahannya di bidang anggaran. Kemudian budaya organisasi juga masih perlu diperbaiki. "Karena organisasi polisi besar," ujarnya menambahkan.

Polri Tarik Brigjen Panca Putra Simanjuntak dari Dirdik KPK

Namun, menurut mantan Kapolda Metro Jaya ini, Polri punya kelebihan yang tak dimiliki KPK. "Polri punya jaringannya luas sekali, sampai kemana-mana. SDM-nya banyak, ada 430 ribu," ungkapnya.

Menggunakan kelebihan dan kekurangan yang ada, Tito memastikan, Polri akan mendukung penuh KPK. " Kita siap mendukung masalah personel, masalah kewenangan, masalah jaringan, informasi semua. Karena KPK menjadi trigger dalam mekanisme penanganan korupsi." 

Senada dengan Tito, Ketua KPK Agus Rahardjo, juga menyatakan lembaga antikorupsi ini selalu siap bergandengan tangan dengan Polri, dalam pemberantasan korupsi. Bahkan KPK bersedia membantu permasalahan anggaran Polri terkait pengusutan kasus korupsi.

"Tadi pak Tito mengungkapkan ada kekurangan dana operasional ya terutama. Itu Nanti kita akan sinergi sama-sama. Sinergi membantu. Nanti Bareskrim dan KPK akan bekerja bersama untuk menangani banyak kasus," ujar Agus.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya