- VIVA.co.id/ Daru Waskita
VIVA.co.id – Gelombang pasang yang berlangsung, Senin malam, 22 Agustus 2016, menambah parah kerusakan rumah makan yang ada di sepanjang Pantai Depok, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Sebelumnya, pada Juni lalu, gelombang pasang juga sempat merusak belasan bangunan rumah makan yang berada di bibir pantai itu.
"Kejadiannya tadi malam pemilik rumah makan belum sempat mengamankan meja kursi," kata Dardi Nugroho, pemilik rumah makan Salsabila II, di Pantai Depo, Selasa, 23 Agustus 2016.
Tak hanya merusak meja dan kursi, terjangan gelombang pasang juga merusak pondasi bagian depan rumah makan yang langsung menghadap ke laut.
"Pasir yang ada di bawah pondasi sudah hilang diterjang gelombang pasang. Jika terus berlangsung abrasi maka bangunan bisa runtuh," ungkapnya.
Pendapat serupa diungkapkan Henry, salah satu pemilik rumah makan sekaligus anggota SAR Pantai Parangtritis. Menurutnya, gelombang pasang saat ini terjadi hampir setiap malam sehingga pemilik warung harus meronda jika sewaktu-waktu gelombang pasang menerjang.
"Para pemilik warung sadar bahwa bangunannya dekat dengan bibir pantai dan suatu saat bisa diterjang gelombang pasang bahkan bangunan roboh," ungkapnya.
Gelombang Pasang Hantam Pantai Depok, Warung-warung Porak-poranda
Terpisah, Lurah Parangtritis Topo menyebut gelombang pasang di pantai Depok cukup tinggi sejak sepekan terakhir ini. Topo ungkap biasanya gelombang pasang di barat.
