- VIVA.co.id/Sahrul Alim
VIVA.co.id - Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Makassar mengolah tempat kejadian perkara seusai ledakan di Rumah Sakit Siloam Makassar pada Selasa malam, 5 Oktober 2016.
Tim tiba sekira pukul sembilan waktu Indonesia tengah dan langsung mengambil dokumentasi dan beberapa sampel serpihan akibat ledakan. Belum ada konfirmasi resmi tentang penyebab ledakan.
Sebelumnya, ledakan keras terjadi di lantai sembilan Rumah Sakit Siloam, Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, pada pukul sepuluh malam. Reruntuhan bangunan dari lantai sembilan menimpa dua mobil hingga ringsek. Pasien di dalam berhamburan keluar. Situasi cepat terkendali seusai pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian.
Public Relation RS Siloam Makassar, Putri Amelia, mengatakan bahwa saat terjadi ledakan, pasien sempat dievakuasi. Namun, katanya, proses evakuasi tidak berlangsung lama karena situasi cepat terkendali.
"Sempat pasien dievakuasi keluar rumah sakit untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, tapi cepat dikendalikan jadi pasien bisa kembali lagi," kata Putri Amelia pada Rabu, 5 Oktober 2016.
Ia menyatakan, pelayanan kesehatan berjalan normal setelah ledakan itu. Manajemen rumah sakit itu mengaku belum bisa memastikan penyebab ledakan.
"Kita masih menunggu hasil penyelidikan dari tim teknis kami yang baru tiba dari Jakarta," katanya. (ase)
Tim Detektor Makassar Temukan Ribuan Warga dengan Saturasi di Bawah 90
Di tengah kontroversi, tim Detektor turun tangan mentracing warga Makassar dan menjaring warga dengan saturasi dibawah 90 persen
