Penyakit Pneumonia, Masalah Serius Balita Indonesia

Ilustrasi bayi.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Aman B Pululungan, mengungkapkan, penyakit infeksi pernapasan (Pneumonia) hingga saat ini menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia. Menempati peringkat ke-10 di dunia, Indonesia tercatat mengalami 25 ribu kematian akibat Pneumonia dengan grafik dua sampai tiga anak balita meninggal per jamnya.

Tingkat Kematian Kanker Paru Tinggi, Dokter Ungkap Penyebab yang Sering Tak Disadari

"Untuk pencegahan ini enggak ada yang betul-betul, vaksinasi, lingkungan dan kalau kita lihat dalam rumah saja, kebersihan, sanitasi, gizi masih rendah. Yang 1.000 hari kehidupan masih bermasalah," ungkap Aman di Crown Plaza Hotel, Kota Bandung Jawa Barat, Sabtu 26 November 2016.

Menurutnya, pencegahan awal merupakan hal paling penting serta memerlukan kerjasama dari berbagai pihak. Bahkan, lanjut dia, pelayanan jaminan kesehatan saat penanganan penyakit infeksi saluran napas bawah ini, harus terlayani dengan tepat dalam berbagai keadaan sosial ekonomi pasien.

Pneumonia is Leading Cause of Death in Children, Toddlers

"Deteksi dini kita masih kurang, pengobatannya juga tidak optimal. Kalau regulasi, harus ada endorsement yang sangat kuat agar ada SOP ke semua pelayanan," terangnya.

Bahkan, jaminan kesehatan dikatakan harus menyeluruh dan tak hanya saat penanganan pertama saja. "Kalau kita hanya memikirkan masalah treatment-nya, itu bisnis biasa. Proteksi dan pencegahan harus kita mulai sesegera mungkin," terangnya.

Penyakit Pneumonia Jadi Penyebab Kematian Terbesar Pada Anak dan Balita

Saat ini, dikatakan, banyak vaksinasi imunisasi, campak telah menjadi agenda nasional dan prioritas pemerintah daerah. Pihaknya menekankan, pentingnya edukasi dan adanya ketegasan dalam penangkalan agar grafik kematian balita terus menurun.

"Tapi imunisasi Pneumonia belum masuk. Kalau misalnya mau menurunkan ini, kita harus milih betul-betul yang mana empat dari penyebab paling besar, hitung saja, cost benefit-nya yang mana paling mungkin," terangnya.

Ilustrasi pemberian Imunisasi balita

PAPDI Rilis Jadwal Imunisasi Terbaru 2024

Dalam perilisan jadwal imunisasi terbaru 2024, PAPDI telah menambahkan menambahkan vaksin Pneumokokal Konjugat 15-valent (PCV15).

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024