- VIVA.co.id/www.bahrunnaim.space
VIVA.co.id – Bahrun Naim, pria yang selama ini disebut polisi sebagai dalang tindakan terorisme di Indonesia, kembali muncul di laman internet. Blog pribadi miliknya yang selama ini telah diblokir pemerintah, kini bisa diakses publik.
Setidaknya, total unggahan yang bisa ditemukan dalam laman blog Bahrun Naim ini mencapai ratusan konten dan diperbaharui terakhir pada bulan ini, Desember 2016.
Menelusur ke laman blog Bahrun Naim ini, publik memang bisa menemukan secara terbuka beragam cara dan strategi untuk melakukan tindakan yang diklaim sebagai upaya jihad.
Mulai dari pembuatan bom, hingga pun cara bergerilya bisa ditemukan langsung di laman website yang beralamatkan di www.bahrunnaim.space tersebut.
VIVA.co.id, mencoba menelusur salah satu unggahan milik pria kelahiran Pekalongan, 6 September 1983 ini. Salah satunya adalah berkaitan dengan doktrin Bahrun Naim, terkait penggunaan istri sebagai tameng.
Doktrin ini dituangkan Bahrun Naim dalam sebuah artikel berjudul 'Intelejensia Muslimah'. Menurut Bahrun, peran seorang perempuan, khususnya mereka yang berada di dalam kelompok Islam radikal.
Berperan penting dalam melindungi informasi dan data yang beredar di kalangan mereka. Hal itu untuk mencegah, agar informasi berkaitan dengan pergerakan mereka tidak terbongkar ke militer.
Atas itu, Bahrun Naim pun mengunggah sejumlah tips untuk memanfaatkan kaum perempuan tersebut. "Bagaimana seorang muslimah yang berada didalam ring satu informasi mampu melakukan pencegahan terhadap kebocoran data dan informasi yang beredar. Ring satu adalah pihak yang diawasi oleh taghut karena diduga melakukan pelanggaran hokum atau terlibat dengan orang-orang yang terlibat pelanggaran hukum," tulis Bahrun.
Sejauh ini, belum ada tindakan apa pun terhadap blog milik Bahrun Naim. Sejumlah informasi yang tertera di dalam laman tersebut pun dengan mudahnya dibaca dan diakses siapa pun. (asp)
Bantu Perangi Terorisme di Afrika, Adakah Niat Terselubung Amerika?
Pemberontakan yang berulang di Nigeria Utara merupakan hasil dari lingkungan politik Nigeria.
