Bentrok Pilkada di Intan Jaya Papua, Korban Tewas Bertambah

Polisi antihuru-hara melerai bentrokan dua kelompok massa pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati di Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada Jumat 24 Februari 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Banjir Ambarita

VIVA.co.id – Situasi di Sugapa, Ibu Kota Kabupaten Intan Jaya, Papua, kian mencekam pascabentrok antarpendukung pasangan calon di Pilkada Intan Jaya yang terjadi pada Jumat pagi, 24 Februari 2017. Korban tewas yang semula 1 orang dikabarkan bertambah menjadi 4 orang.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, bentrok massa pendukung masing-masing pasangan calon terus berlanjut hingga Sabtu, 25 Februari 2017, di Sugapa, tempat berlangsungnya Pleno penetapan hasil perolehan suara.

Bahkan bentrok bergeser menjadi isu SARA. Ada kelompok warga pendukung menganggap pasangan calon petahana nomor 3 Natalis Tabuni dan Yan Kobogeyau, yang bukan suku Moni (penduduk asli) tapi suku Dani (pendatang), sehingga tak berhak menjadi bupati.
 
Massa juga menuding kecurangan yang dilakukan penyelenggara KPU dan Panwas, sehingga menguntungkan pasangan calon petahana.

Massa kubu pasangan calon juga terlihat berkonsentrasi di berbagai sudut dan siap untuk saling serang jika sudah dikomando dari salah seorang pemimpin suku. Kelompok massa diduga kian marah karena Natalius Tabuni mengeluarkan senjata api di tengah-tengah massa.

Informasi yang berkemang, kini masyarakat Intan Jaya banyak yang mengungsi keluar menuju Nabire dan Timika, karena bentrok terus berlanjut.
 
Juru Bicara Polda Papua, Kombes Ahmad Mustafa Kamal saat dikonfirmasi, belum dapat memastikan berapa jumlah korban. "Korban yang baru terdata 4 orang, hingga jelang kami tinggalkan Sugapa," ujar Kamal tanpa merinci apakah korban meninggal atau tidak.

Sejumlah rumah warga dibakar dalam peristiwa bentrokan dua kelompok massa pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati di Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada Jumat, 24 Februari 2017.

Sejumlah rumah warga dibakar dalam peristiwa bentrokan dua kelompok massa pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati di Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada Jumat, 24 Februari 2017. (VIVA.co.id/Banjir Ambarita)

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, bentrokan pecah setelah ada provokasi. "Ada provokator yang suruh serang kelompok lain, kami sudah identifikasi orangnya, inisialnya MT," kata dia.

Bentrokan Pemuda Pancasila Vs FBR Pecah di Jagakarsa

Kapolda juga mengungkapkan, keberpihakan penyelenggara terlihat jelas dalam pilkada serentak di 11 kabupaten di Papua. "Inilah salah satu yang memicu kemarahan masyarakat," ujarnya.
 
Ada empat pasangan calon yang bertarung di Pilkada Intan Jaya tahun 2017 ini, pasangan nomor urut 1 Bartolomius Mirip dan Deni Miagoni (Golkar, PKS, PPP, PKPI); pasangan nomor urut 2 Yulius Yapugau dan Yunus Kalabetme (PDI-Perjuangan); pasangan nomor urut 3 Natalis Tabuni dan Yan Kobogeyau (Demokrat, Hanura, PAN, PPP); dan pasangan nomor urut 4 Thobiaz Zonggonau dan Hermanus Miagoni (Perseorangan).

(Baca: Gara-gara Pilkada, Kabupaten Intan Jaya di Papua Mencekam)

Bentrok Ormas di Kota Sukabumi Pecah, 4 Orang Terluka
Desa Sukorejo, Kec Bangorejo Banyuwangi jadi lokasi bentrok dua perguruan silat

Mencekam, Desa di Banyuwangi Jadi Medan Perang 2 Perguruan Silat

Dua kelompok perguruan silat di Banyuwangi terlibat bentrok di Desa Sukorejo. Bom molotov hingga batu berserakan. 6 rumah warga dan musola rusak parah. 1 orang tewas

img_title
VIVA.co.id
11 Maret 2022