Mendikbud Blacklist Penerbit Buku 'Aku Berani Tidur Sendiri'

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA.co.id – PT Tiga Serangkai Solo perusahaan percetakan induk dari perusahaan Tiga Ananda, telah meminta maaf terkait polemik buku terbitannya, yang berjudul "Aku Berani Tidur Sendiri dan Aku Belajar Mengendalikan Diri".

Malaysia Larang Buku yang Dinilai Menghina ART Indonesia, Penulis Minta Maaf

PT Tiga Serangkai mengaku khilaf atas materi dalam buku bertema pendidikan seksualitas bagi anak usia dini. Pihaknya pun telah menarik buku tersebut dari pasaran, sebagai langkah untuk menebus kesalahan mereka.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy menegaskan, pihak Kementerian Pendidikan akan memasukkan PT Tiga Serangkai Solo dalam daftar hitam. Muhadjir merasa permintaan maaf belum cukup atas kesalahan yang dilakukan.

Saat Reza Rahadian Cerita Soal Kebiasaan Masa Kecilnya

"Yang jelas kita black list penerbitnya. Dia memang sudah meminta maaf tetapi tidak cukuplah itu (minta maaf)," kata Muhadjir Effendy saat di Malang, Sabtu, 25 Februari 2017.

Meski penerbit mengaku lalai dan khilaf, Muhadjir merasa apa yang dilakukan PT Tiga Serangkai masih kurang. Soal sanksi Muhadjir masih belum menentukan, kecuali memasukkan dalam daftar hitam. "Kalimat di situ jelas, masa dia tidak ngerti kalau itu hal yang tidak senonoh," ujarnya menambahkan.

Cara Happy Salma Latih Kreativitas dan Kecerdasan Anak

Sebelumnya, Direktur Penerbit Buku Tiga Serangkai, Gatot Wahyudi menyampaikan permintaan maaf atas kelalaian dalam menerbitkan buku tersebut, ia pun telah menarik semua buku yang beredar di masyarakat.

"Buku ini terbit sekitar bulan September, atas desakan dari masyarakat dan inisiatif kami sendiri, langsung kami, pada bulan Desember, kami tarik semua yang ada di masyarakat. Sekaligus, kami juga meminta maaf kepada masyarakat akibat kelalaian tersebut," kata Gatot. (mus)

Ilustrasi LGBT

Sekolah Ini Singkirkan 300-an Buku yang Memuat Konten LGBT

Sebuah sekolah di Florida menyingkirkan sekitar 300-an buku dari rak perpustakaan ke dalam daftar "materi yang dihapus atau dihentikan" karena memuat materi LGBTQ anak.

img_title
VIVA.co.id
15 April 2024