Tokoh Papua Bantah Dalang Rusuh Pilkada Intan Jaya

Kabupaten Intan Jaya di Papua sempat mencekam gara-gara pilkada.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Banjir Ambarita

VIVA.co.id – Tokoh intelektual Kabupaten Intan Jaya berinisial MT membantah sebagai provokator pecahnya bentrok antarkubu pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati, yang bertarung dalam Pilkada Intan Jaya.

Ia menyebutkan, pemberitaan yang menudingnya sebagai aktor terjadinya aksi saling serang antarkubu, sangat menyesatkan. 

"Perlu saya jelaskan, berita yang menuduh saya provokator bentrok Pilkada Intan Jaya sangat tidak berdasar. Saya malah sebagai anak Intan Jaya memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pilkada, jauh sebelum pemungutan suara berlangsung. Dan ketika pleno saya malah ikut membantu aparat keamanan untuk menenangkan massa, agar tak anarkis," ujar MT melalui telepon selulernya, Senin 27 Februari 2017. 

Untuk itu, dia sangat menyayangkan bila ada tuduhan dia sebagai aktor di balik terjadinya kekerasan.

"Silakan tanya kapolres, dandim, danramil, apa peran saya saat ribuan massa mengamuk, saya berusaha menenangkan dan mengimbau untuk tenang," kata dia. 

MT menduga, ada pihak yang sengaja mengembuskan isu tersebut untuk menyudutkannya. "Saya tidak punya kepentingan dalam pilkada, saya hanya ingin rakyat Intan Jaya damai, tidak ada keributan," ujar dia. 

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, ada provokator yang memicu terjadinya bentrok di Intan Jaya. Provokator itu berinisial MT.

Julius Miagoni tokoh masyarakat Intan Jaya, mantan anggota DPR Papua mengatakan, dalam peristiwa bentrok Pilkada Intan Jaya, sama sekali tidak ada provokator.

Pilkada Diundur Jadi Desember 2020, Jumlah Pemilih Bertambah 450 Ribu

"Tidak ada pihak yang ngompori masyarakat untuk berbuat anarki, hanya saja masyarakat tidak puas dengan kinerja KPU, yang menunda-nunda pleno penetapan perolehan suara," ujarnya. 

Mendagri ?Tito Karnavian di Medan, Sumut, Jumat, 3 Juli 2020.

Pilkada Serentak di Sumut, Mendagri: Semua Siap

Pilkada serentak ini harus mengikuti protokol kesehatan.

img_title
VIVA.co.id
3 Juli 2020