Mahasiswa UNM Tawuran Pakai Senjata Rakitan

Tawuran mahasiswa Universitas Negeri Makassar
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad Yasir

VIVA.co.id – Dua kelompok mahasiswa Universitas Negeri Makassar Fakultas Teknik dan Fakultas Bahasa dan Sastra, terlibat tawuran di dalam kampus Parang Tambung, Makassar, Senin 13 Maret 2017.

Tawuran Brutal Mahasiswa FT dan FIK Unimed Medan, Ternyata Ini Pemicunya

Tampak, mahasiswa saling lempar batu hingga saling serang menggunakan panah dan senjata rakitan. Bentrokan terjadi sekitar pukul 15.56 WITA.

Lokasi saling serang terjadi di area FBS dan FT. Tawuran yang berlangsung selama 90 menit itu, kemudian dilerai oleh pihak Kepolisian dan Brimob Polrestabes Makassar.

Demo Rusuh di Makassar, UNM Sebut Massa Anarkis Bukan Mahasiswanya

Kepala Kepolisian Resort Kota Besar (Kapolrestabes) Makassar, Kombes Pol Endi Sutendi mengatakan, pihaknya belum mengetahui penyebab pasti terjadinya tawuran. Dia berpendapat, masing-masing kelompok mahasiswa hanya terprovokasi.

"Ada yang terpancing, terprovokasi dengan ada yang teriak, salah satu (dugaan). Siapa yang teriak, kita belum tahu. Ada yang teriak, yang lain terpancing, sehingga panggil kawan-kawannya. Ketersinggungan saja," katanya kepada VIVA.co.id, usai melakukan pengamanan di lokasi tawuran, Senin 13 Maret 2017.

Bentrok Mahasiswa Nommensen Berujung Maut, Polisi Amankan 3 Orang

Untuk meredam tawuran, kata dia, pihaknya menembakkan gas air mata ke arah kelompok mahasiswa. "Gas air mata, agar mereka mau kembali ke masing-masing fakultasnya supaya tidak saling lempar lagi. Ada kurang lebih, tiga kali tembakan. Satu jam setengah, mereka saling lempar," ucapnya.

Dia berharap, aksi tawuran itu tidak lagi terjadi. Masing-masing mahasiswa diimbau dapat menahan diri, agar tidak mudah terprovokasi.

"Saya harapkan ini yang terakhir kali dan tidak terjadi lagi. Mahasiswa bisa menahan diri, baik dari fakultas teknik, dari fakultas bahasa. Karena (area fakultas) ini sangat berdekatan sekali, kalau sering terpancing, terprovokasi akan begini terus, akan terganggu belajarnya," ujarnya.

Menurutnya, hingga kini belum ada laporan adanya korban. Pihaknya pun berharap, tidak ada korban dari tawuran tersebut.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UNM, Arifuddin Usman menyatakan, sejauh ini tidak ada fasilitas kampus yang rusak akibat aksi tawuran tersebut. "Tidak ada yang rusak, tidak ada juga yang korban," kata dia.

Dia mengatakan, masalah tersebut akan diserahkan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian. Jika terdapat mahasiswa yang dinyatakan sebagai tersangka oleh Kepolisian, universitas akan bertindak tegas.

"Sanksinya ada, kita akan pecat. Kalau itu tingkatannya melanggar hukum, urusannya polisi," ucapnya.(asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya