Fahri Hamzah Ikut 'Panas' Gubernur NTB Dihina

Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah.
Sumber :

VIVA.co.id – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta, Kepolisian tetap memproses Steven Hadisurya Sulistyo, yang telah menghina Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi atau yang dikenal sebagai Tuan Guru Bajang (TGB).

DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal

Ramai diberitakan sebelumnya, peristiwa tak menyenangkan dialami TGB di Bandara Changi Singapura pada Minggu 9 April 2017. Ia mendapat cacian dari Steven saat tengah antre. Nah, menurut Fahri tindakan tak terpuji Steven harus diselesaikan secara hukum sebelum ada reaksi yang berlebihan dari publik.

"Penghinaan etnis kepada seseorang memang dapat dijerat dengan pasal penghinaan sesuai KUHP pasal 315. Tetapi, setelah diundangkannya UU No 40 tahun 2008 tentang Penghapusan diskriminasi ras dan etnis maka penghinaan etnis bukan delik aduan," ujar anggota DPR dari Daerah Pemilihan NTB itu, dalam keterangan persnya, Minggu 16 April 2017.

DPR Segera Panggil KPU, Bahas Evaluasi Pemilu hingga Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Pada insiden itu, Steven menyebut TGB bersama istrinya dengan sebutan Indo, dasar Indonesia, dasar pribumi, tiko. Namun Muhammad Zainul sudah memaafkan Steven. Bahkan Steven juga sudah melayangkan permintaan maafnya terhadap sikapnya tersebut.

Masih menurut Fahri, sikap Steven itu tidak hanya melukai Gubernur M Zainul Majdi. Tetapi juga semua warga negara yang merasa memiliki identitas sama.

Peran Presiden Salurkan Bansos, Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu

"Maka, polisi tidak boleh nunggu sebab penghinaan dan diskriminasi ini dirasakan oleh banyak orang. Jadi, ia bukan delik aduan. Polisi bisa langsung bertindak agar publik mengetahui adanya penegakan hukum terhadap pelaku." (mus) 

Kantor Desa Barabali di Lombok disegel warga buntut dugaan korupsi beras Bansos (Satria)

Gara-gara Korupsi Beras Miskin, Kantor Desa di Lombok Disegel Warga

Kantor Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, disegel oleh ratusan warga buntut kasus dugaan korupsi beras miskin dari pemerintah pusat.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024