Di Banten, Demi Kursi Siswa SD Datang Jam 4 Pagi

Tas milik seorang siswa yang dilem oleh orang tuanya di atas sebuah meja sekolah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Facebook

VIVA.co.id – Sejak lama di Lebak Banten sudah dikenal tradisi Gaur Bangku, yakni sebuah kebiasaan berebut kursi untuk pelajar yang hendak masuk sekolah di hari pertamanya.

Mengembangkan Potensi Guru Melalui Platform Merdeka Mengajar

Karena itu, demi mendapatkan kursi paling depan, baik orang tua maupun siswa nekat datang ke sekolah mereka pada pagi buta.

"Dari jam tiga pagi udah bangun pagi siap-siap buat ke sekolah," ujar seorang siswa di SD Negeri Bojong Leles 01 Lebak Banten, Denis, Senin, 17 Juli 2017.

Pendidikan Inklusif: Menakar Pembaharuan Sistem Pendidikan di Indonesia

Dengan persiapan pagi buta itu, maka Denis dan ibunya bisa tepat sampai di sekolah sejak pukul 04.00. Setelah itu, ia bersama ibunya mencari kursi paling depan dan kemudian diberi penanda berupa tali di kursi atau tas siswanya. "Biar tahu ada yang punya," ujarnya.

Baca Juga:

Merdeka Belajar dan Keterbaikan Masa Depan Bangsa

Sementara itu, meski tradisi ini telah berlangsung beberapa waktu di Lebak Banten. Tak seluruh orang tua siswa menyetujui kebiasaan ini.

Sebabnya, apa yang menjadi kebiasaan di sekolah itu mengganggu aktivitas harian mereka di rumah. "Kami sampai telat salat subuh berjemaah karena ini (gaur bangku)" ujar Herlina, salah seorang orang tua siswa.

Atas itu ia berharap, ke depan tidak perlu lagi ada kebiasaan ini di sekolah. Soal penempatan kursi siswa biarlah menjadi kewenangan sekolah. "Cukup sekolah saja yang mengatur," katanya.

Siti Ma'rufah/Banten

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya