- VIVA.co.id/Syaefullah
VIVA.co.id – Dua perempuan yang tewas setelah lompat dari lantai 5A Aparteman Gateway, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung Jawa Barat, diduga stres.
Pegawai binatu, Dewi (34 tahun), mengaku terakhir melihat salah satu korban sejak pagi hari tadi dalam kondisi kebingungan.
"Pagi tadi memang masih lihat. Dia kayak yang bingung. Kayak yang stres gitu. Kayak yang punya unek-unek gitu pengen dibicarakan," ujar Dewi di kawasan Aparteman Gateway Kota Bandung Jawa Barat, Senin 24 Juli 2017.
Namun, keanehan tersebut berujung ketakutan ketika terjadi insiden lompat dari apartemen pada pukul 17.00 WIB. Aparat kepolisian saat ini masih mengidentifikasi identitas dan motif penyebab lonpatnya dua perempuan tersebut.
"Saya lihat yang kedua. Kalau yang pertama sudah lompat. Saya baru datang dari luar mau balik lagi ke laundry," terangnya.
Sebelumnya, dua orang perempuan tewas setelah melakukan bunuh diri dengan terjun dari lantai 5A apartemen Gateway, Jalan Ahmad Yani nomor 669, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin, 24 Juli 2017.
Kejadian tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus. "Kejadian berlangsung pada pukul 17.00 WIB," kata Yusri saat dihubungi.
Yusri menuturkan bahwa dua perempuan yang lompat dari lantai 5A apartemen langsung meninggal dunia dan mengalami patah tulang. Kasus ini masih dalam penyelidikan.
"Dengan luka di bagian kepala, kaki, dan lengan patah," kata Yusri.
Bantuan Hadapi Depresi
Bunuh diri bukanlah solusi masalah. Hotline 500-454 adalah saluran telepon yang memberikan pelayanan bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan konseling khusus tentang berbagai masalah kejiwaan dari Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Nomor telepon ini merupakan layanan konseling yang dibuka oleh Kemenkes pada peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 10-10-2010 dan akan melayani 24 jam/hari.
Program ini dilatarbelakangi oleh adanya kecenderungan peningkatan angka gangguan jiwa dari tahun ke tahun. Bahkan pada tahun 2010, WHO menyatakan bahwa di Indonesia terjadi hampir 150 kematian akibat bunuh diri setiap hari yang disebabkan masalah kejiwaan.
Suami yang Mutilasi Istri di Ciamis Coba Bunuh Diri, Sayat Lengan hingga Bentur Kepala ke Tembok
Aksi Tarsum dalam upaya bunuh diri dilakukan sebelum dan sesudah menghabisi nyawa sang istri bernama Yanti.
