Ada Ratusan Titik Panas di Indonesia yang Tidak Terdeteksi

Titik panas terbanyak ada di Pulau Kalimantan, yang hampir setiap tahun terjadi kebakaran hutan maupun lahan gambut.
Sumber :

VIVA.co.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat saat ini secara nasional masih terdapat ratusan hotspot atau titik panas di berbagai daerah di Tanah Air. Titik panas terbanyak ada di Pulau Kalimantan, yang hampir setiap tahun terjadi kebakaran hutan maupun lahan gambut.

Banjir dan Longsor di Luwu Sulawesi Selatan, 12 Desa Terisolir

"Secara nasional terdeteksi ada 282 hotspot," kata Kepala Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu, 6 Agustus 2017.

Sutopo menjelaskan, dari 282 hotspot terdapat 7 hotspot di Papua, Nusa Tengga Timur 12 hotspot, Kalimantan Barat 150 hotspot, Kampung 9, Jawa Timur 5, Papua Barat 2, Nusa Tenggara Barat 3, Bangka Belitung 11, Kepulauan Riau 4, Maluku 2, Sulawesi Tengah 1, Gorontalo 1.

Eks Kepala BNPB Doni Monardo Bakal Dimakamkan di TMP Kalibata Besok

Kemudian, Sumatera Selatan 23, Kalimantan Tengah 1, Riau 16, Sumatera Utara 9, Jambi 2, Sumatera Barat 2, Sulawesi Selatan 18, Maluku Utara 1.

"Di lapangan jumlah hotspot ini kemungkinan lebih banyak karena adanya daerah-daerah yang tidak terlintasi satelit saat ada kebakaran hutan," ujarnya.

Mantan Kepala BNPB Doni Monardo Meninggal Dunia

Menurut Sutopo, dari titik 150 hotspot di Kalimantan Barat itu terdapat di daerah Bengkayang 1 hotspot, Kapuas Hulu 23, Ketapang 10, Kubu Raya 19, Landak 13, Melawi 7, Pontianak 8, Sanggau 45, Sekadu 2 dan Sintang 22 titik hotspot.

Hingga saat ini, BNPB telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan yaitu Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.

"Lokasi hotspot kebakaran hutan dan lahan berada pada lahan perkebunan swasta, lahan milik masyarakat dan di taman nasional," katanya.

Untuk itu, penanganan kebakaran hutan dan lahan masih terus dilakukan oleh satuan kesehatan terpadu dari TNI, Polri, BNPB, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Manggala Adni, BPBD, Dinas Damkar, Satuan Kerja Perangkat Kerja Daerah (SKPD), Masyarakat Peduli Api, dan masyarakat terus memadamkan api.

Kemudian, kata Sutopo, beberapa petugas dari perusahaan perkebunan juga memberikan bantuan pemadaman serta BNPB mengerahkan 18 helikopter pemboman air.

"Jutaan meter kubik air telah dijatuhkan di hotspot. Siang malam petugas satgas darat memadamkan api. Bahkan berkemah di hutan untuk memadamkan api," lanjut dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya