Jemaah Aceh Kembali Terima Uang Wakaf 1.200 Real

Jemaah haji Indonesia tiba di Mekah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Eko Priliawito

VIVA.co.id - Sebanyak 393 jemaah haji asal Aceh tiba secara bertahap di Kota Mekah. Pada Rabu, 16 Agustus 2017, kedatangan diawali jemaah kloter 1 yang menempati pemondokan sektor 11 di kawasan Misfalah.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada pelaksanaan haji 1438 M/2017 H tahun ini jemaah Aceh yang berjumlah 4.393 orang akan kembali mendapatkan uang Wakaf Baitul Asyi.

Menurut Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Aceh, M Daud Pakeh, yang ikut dalam rombongan, pemberian uang wakaf dilakukan setelah dua hari jemaah asal Aceh. Khusus kloter 1 ini, pemberian direncanakan pada Sabtu, 19 Agustus 2017. Jemaah haji Aceh yang akan tiba di Tanah Suci akan terbagi dalam 11 kloter.

“Dua hari setelah jemaah ada di Mekah, Baitul Asyi akan menemui jemaah untuk memberikan langsung uang hasil pengelolan Waqaf Baitul Asyi,” kata Daud Pakeh di Hotel Darul Haramain Tower.

Seperti tahun sebelumnya, besaran wakaf mencapai 1.200 real per jemaah. Uang wakaf Baitul Asyi akan diberikan langsung kepada jemaah dan tidak bisa diwakilkan meski oleh anak atau suami dan istri.

“Jemaah langsung yang menerima. Kalau ada jemaah yang sakit akan diantar langsung ke rumah sakit karena harus ketemu dengan jemaah yang bersangkutan. Suami-istri tetap dapat dua,” ujarnya.

Bedasarkan imbauan gubernur Aceh, Daud Pakeh berharap, uang yang telah diberikan kepada jemaah tidak dihabiskan untuk hal-hal konsumtif. Jemaah Aceh sering lupa saat berbelanja tapi mereka justru mengalami kendala saat pulang.  Barang belanjaan yang mereka bawa kelebihan berat sehingga akan lama saat masuk bandara.

Perwakilan dari Badan Wakaf Habib Bugak Asyi, Jamaluddin Alfian, membenarkan bahwa jemaah Aceh tahun ini akan kembali menerima pengembalian dana wakaf setelah dua hari kedatangan.

Tak Mabit, Jemaah Haji Ramai-ramai Pilih Pulang Usai Lempar Jumrah

Menurutnya, wakaf Habib Bugak Asyi adalah aset milik orang-orang Aceh terdahulu. Kekayaan itu tercatat di lembaran kerajaan Saudi atas nama Habib Bugak Asyi karena saat itu dialah yang tidak pulang ke Indonesia. Aset yang dimiliki dalam bentuk apartemen dan beberapa hotel seperti Hotel Ramada dan Elaf Al-Masya'ir.

“Pembagian ini sudah dilakukan sejak tahun 2006, setelah peristiwa tsunami. Dulu sebesar sewa rumah. Waktu itu 2.000 real. Lalu berubah menjadi 1.500 real dan beberapa tahun terakhir ini sebesar 1.200 real,” kata Jamaluddin.

Tim MCR, Satuan Khusus yang Sigap Atasi Krisis di Mina

Kepala Daerah Kerja Mekkah, Nasrullah Jasam, mengimbau hal yang sama. Dia berharap, jemaah Aceh dapat memanfaatkan dana yang diterimanya dengan baik. Sebab, selain dana sebesar 1.200 real dari Baitul Asyi, jemaah Aceh juga sudah mendapatkan pengembalian living cost sejak di embarkasi sebesar 1.500 real.

“Kami imbau agar gunakan uang yang diterima baik untuk kebutuhan ibadah.  Misal untuk membayar dam atau untuk kebutuhan sehari-hari ketika layanan katering sudah dihentikan,” katanya. (mus)

Jemaah Haji Indonesia Serbu Barbershop Usai Lempar Jumrah
Jemaah haji Indonesia di Bandara (ilustrasi)

Jemaah Haji Gugat Kemenag ke Pengadilan, Protes 9 Kali Tak Diberi Makan di Tanah Suci

Seorang jemaah haji di Jawa Timur mengajukan gugatan ke pengadilan sebagai protes atas layanan haji Kemenag. Selama tiga hari, dia mengaku tidak diberi jatah makan-minum.

img_title
VIVA.co.id
23 Agustus 2023