Brigjen Aris Budiman Dikritik, E-mail Novel Urusan Internal

Penyidik KPK Novel Baswedan (kanan).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Mantan penasihat KPK Abdullah Hehamahua menanggapi perseteruan antara Direktur Penyidikan KPK Brigjen Pol Aris Budiman dengan penyidik KPK Novel Baswedan. Menurutnya, masalah e-mail Novel yang dianggap menyinggung Aris seharusnya bisa diselesaikan melalui pengawas internal.

Omongan Lawas Novel Baswedan soal Karma Firli Bahuri: Tak Usah Dibalas, Nanti Jatuh Sendiri

"Apa yang terjadi dengan kasus Aris itu adalah internal e-mail jadi ini tidak masuk pidana karena ini internal e-mail," kata Abdullah saat berbicara di acara Indonesia Lawyer's Club (ILC) di tvOne bertajuk "Babak Baru DPR- KPK: Novel Vs Aris".

Abdullah mengatakan, Aris seharusnya menggunakan mekanisme yang ada di KPK untuk merespons hal yang menurutnya menghina tersebut bukan malah melapor ke polisi. Sementara dalam rapat di DPR, Aris juga mengadu bahwa melalui e-mail, Novel mengatakan bahwa dia Direktur Penyidikan KPK terburuk.  

Firli Bahuri Kirim Surat ke Jokowi Nyatakan Mundur Jadi Ketua KPK, Novel: Modus Lama!

Menurut Abdullah, Aris yang diketahui berpangkat Brigjen Polisi itu berlebihan karena melaporkan e-mail Novel, penyidik yang pada saat ini masih dalam pengobatan di Singapura akibat disiram air keras.

"Apa yang dikatakan saudara Novel ke Aris belum seberapa dibanding ada yang lebih dahsyat dari itu, baik kepada pimpinan, baik kepada saya," kata dia.

Novel Baswedan Minta Firli Bahuri Segera Ditahan setelah Praperadilan Ditolak

Dia juga menyesalkan kehadiran Aris di Pansus Angket KPK yang dianggap melanggar kode etik dan perlu ditindak tegas oleh pimpinan KPK.

Sementara Anggota DPR yang juga bagian Pansus Angket KPK, Masinton Pasaribu, mengatakan bahwa Aris hadir atas undangan Pansus KPK. Dia mengapresiasi Aris karena berani datang dan menjelaskan soal tudingan bahwa Aris bertemu dengan pihak yang tak seharusnya.

"Beliau adalah bagian dari orang yang merasa dizalimi. Maka di tengah hujatan dan tudingan miring, kami salut dengan keberanian beliau," kata Masinton.

Politikus PDIP ini mengatakan, pada saat KPK rapat dengan Komisi III, KPK selalu berusaha agar terlihat baik-baik saja. Namun menurut Masinton, tidak demikian adanya.

"Ada saksi yang dikondisikan, ada aset sita yang tidak dilaporkan dan ada justice collaborator yang tidak sesuai," kata Masinton soal hal-hal yang diduga menyimpang di KPK. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya