Survei SMRC: 75 Persen Publik Percaya Jokowi Bukan PKI

Presiden Jokowi dan patung lilin Presiden Soekarno di Museum Madam Tussauds Hong Kong.
Sumber :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden

VIVA.co.id – Lembaga Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) memaparkan hasil penelitian soal “Isu Kebangkitan PKI” menurut pendapat masyarakat Indonesia. Survei berlangsung selama 3 - 10 September 2017.

Nasib Jokowi di PDIP, Kaesang Pangarep Tidak Ingin Ikut Campur: Itu Urusan Partai Lain

Dalam survei tersebut, sebanyak 75 persen masyarakat tidak setuju dengan anggapan bahwa Presiden Joko Widodo adalah PKI. Adapun yang setuju Jokowi terkait dengan PKI hanya 5,1 persen.

"Relatif sangat kecil dibanding yang tidak setuju," kata Peneliti SMRC, Sirojudin Abbas, di kantornya, Jumat 29 September 2017.

PM Singapura akan Temui Jokowi Pekan Depan, Bahas Energi Hingga IKN

Kemudian, sebanyak 86,8 persen warga tidak setuju bahwa sekarang sedang terjadi kebangkitan PKI di Tanah Air, dan yang menayatakan warga setuju dengan kebangkitan PKI di Indonesia hanya 12,6 persen.

"Yang yakin bahwa kebangkitan PKI itu telah mengancam negara sekitar 5 persen dari populasi dewasa ini," ujarnya.

Menlu Singapura Bertemu Jokowi di Istana Negara, Ini yang Dibahas

Dengan demikian, kata Abbas, secara politik, isu kebangkitan PKI tidak penting karena tidak dirasakan adanya oleh hampir semua warga.

"Isu kebangkitan PKI yang ditunjukan untuk memperlemah dukungan rakyat pada Jokowi nampaknya bukan pemilihan isu strategis yang berpengaruh," ujarnya.

Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Survei mengambil sampel 1220 responden yang dipilih secara random (multistage random sampling).
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka, dengan margin of error rata-rata sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (dengan asumsi simple random sampling). (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya